Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Universitas Jambi Kembangkan Bahan Bakar dari Limbah Sawit

image-gnews
Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Studi Energi dan Nano-Material Universitas Jambi mengembangkan pengolahan limbah kelapa sawit untuk dijadikan bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai lebih ramah lingkungan.

"Pengembangan riset tersebut dimulai pada 2004, dan saat ini kami sedang fokus mengolah limbah kelapa sawit untuk dijadikan bahan bakar minyak seperti bensin, solar dan minyak tanah serta gas," kata Ketua Pusat Studi Nano-Material Universitas Jambi, Nazarudin Phd, di Jambi, Senin.

Dia mengatakan pengolahan limbah kelapa sawit yang dijadikan bahan bakar minyak tersebut dilakukan dengan beberapa dosen dan mahasiswa di laboratorium teknik kimia Unja yang semua peralatannya dirakit sendiri.

"Pada tahap ini untuk bahan baku limbah sawit yang kita gunakan dalam pengolahan tersebut masih disuplai dari parbrik kelapa sawit milik PTPN VI," katanya.

Limbah kelapa sawit, diantaranya cangkang sawit, serat sawit dari sisa hasil CPO itu diolah melalui proses perengkahan reaksi dari bahan kimia (katalis) pada beberapa alat reaktor, kemudian dari proses tersebut dapat menghasilkan produksi bahan bakar jenis gas, cair dan padat.

Hasil proses perengkahan limbah itu konversinya bisa menjadi berbagai jenis bahan bakar mulai dari bensin, solar dan minyak tanah itu sekitar sekitar 70 persen dan sementara 30 persennya bisa menjadi gas yang juga bisa dimanfaatkan jadi bahan bakar.

"Pada proses perengkahan ini juga dipantau melalui sistem komputer dan kurang lebih sampai satu jam untuk bisa menjadikan bahan bakar minyak, dan setelah dapat hasilnya kemudian diolah lagi secara khusus," katanya menjelaskan.

Nazarudin yang juga lulusan Doktor Teknik Kimia University College London (UCL) Inggris ini mengatakan hasil dari produksi perengkahan tersebut nantinya dipisahkan melalui alat berdasarkan tersusun hidrokarbon rantai lurus, diantaranya jumlah kandungan C5 (heptana) sampai dengan C10 adalah jenis bensin atau mudah terbakar.

Kemudian rantai lurus hidrokarbon C12 hingga C15 adalah jenis solar dan kandungan C15 hingga C20 adalah jenis minyak tanah serta kandungan C-30 ke atas adalah bahan bakar jenis padat seperti parafin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bahan bakar mulai dari jenis gas, cair hingga padat sudah dapat diproduksi dalam skala laboratorium dan beberapa sampelnya juga sudah dikirim ke Laboratorium Universitas Gajah Mada (UGM) untuk dianalisa kembali guna menghasilkan suatu produk yang lebih baik," katanya lagi.

Selain itu dari limbah kelapa sawit itu juga dapat dijadikan sebagai bahan kimia katalis yang kemudian juga dari katalis tersebut dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan reaksi kimia untuk menjadikan bahan bakar.

"Kami juga telah memproduksi katalis yang saat ini sudah ada sekitar 20 jenis katalis yang berasal dari bahan baku limbah," kata Nazarudin yang juga dosen Fakultas Teknik Universitas Jambi ini.

Pembuatan bahan bakar minyak dari limbah kelapa sawit yang riset dan pengembangannya tahap awal tersebut didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp1,1 miliar.

Nazarudin memiliki target bahwa pengembangan bahan bakar minyak dari limbah kelapa sawit tersebut ke depan dapat dikomersilkan dan juga bisa diterapkan di setiap pabrik kelapa sawit (PKS) yang keberadaanya di Jambi sangat potensial.

Pihaknya berharap adanya dukungan yang penuh dari pemerintah daerah untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) karya anak bangsa yang lebih ramah lingkungan ini.

"Saya berharap ada dukungan dari pusat hingga daerah karena ini untuk tujuan kita bersama, bangsa kita ini perlu untuk mandiri, kita tidak boleh ketergantungan dan teknologi itu harus kita rebut dengan bekerja keras dan tentu harus terus ada dukungan sampai jadi hasil sesuai target untuk kemandirian energi," kata Nazarudin menambahkan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

15 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Kabut Asap Masih Pekat, Masa Belajar Daring di Kota Jambi Diperpanjang

5 Oktober 2023

Orang tua murid menjemput pulang anaknya saat ada kebijakan pemulangan siswa lebih awal di SDN 212/IV Kota Jambi, Jambi, Kamis 19 September 2019. Pihak sekolah memulangkan siswa kelas pagi mereka lebih awal dari jadwal normal karena bertambah pekatnya terpaan asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ke daerah itu. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawana
Kabut Asap Masih Pekat, Masa Belajar Daring di Kota Jambi Diperpanjang

Kondisi kabut asap itu dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan siswa.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Jembatan Gentala Arasy Destinasi Wisata Jambi yang Wajib Dikunjungi, Ini Keunikannya

17 September 2023

Jembatan Gentala Arasy di Kasang, Jambi Kota, 2 Januari 2018. Jembatan ini yang membentang di atas sungai besar, Sungai Batanghari yang mengiris jantung kota Jambi. TEMPO/Subekti.
Jembatan Gentala Arasy Destinasi Wisata Jambi yang Wajib Dikunjungi, Ini Keunikannya

Saat ke Kota Jambi, terdapat salah satu jembatan wajib dikunjungi sebagai destinasi wisata yang bernama Jembatan Gentala Arasy. Ini istmewanya.


5 Destinasi Wisata di Provinsi Jambi

28 Juli 2023

Peserta pawai mengenakan tutup kepala tradisional perempuan Melayu Seberang Kota Jambi pada Festival Tudung Lingkup di Kampung Tengah, Pelayangan, Jambi, Ahad, 28 Agustus 2022. ANTARA/Wahdi Septiawan
5 Destinasi Wisata di Provinsi Jambi

Jambi merupakan provinsi dengan luas 50.160 kilometer persegi dan menjadi salah satu bagian dari TNKS. Dan Jambi punya sederet destinasi wisata keren.


Kota Jambi Kebakaran Lagi, Sudah Berapa Kali Selama 2023?

28 Juli 2023

Ilustrasi Petugas Pemadam Kebakaran. FOTO/Fardi Bestari
Kota Jambi Kebakaran Lagi, Sudah Berapa Kali Selama 2023?

Kebakaran terjadi lagi di Kota Jambi, berikut ini rangkuman peristiwa kebakaran selama Januari-Juli 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Kasus Kritik di Tiktok Remaja SMP 1 Negeri dan Pemkot Jambi Berakhir Damai

7 Juni 2023

Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jambi menggelar restorative justice terkait kasus siswi SMP Negeri 1 Jambi berinisial SFA yang akun tiktoknya dilaporkan oleh Pemerintah Kota Jambi karena mengkritik Wali Kota Syarif Fasha, dalam pertemuan Selasa, 06 Juni 2023. [Polda Jambi]
Kasus Kritik di Tiktok Remaja SMP 1 Negeri dan Pemkot Jambi Berakhir Damai

SFA dilaporkan Pemerintah Kota Jambi karena mengkritik Wali Kota Syarif Fasha melalui akun Tiktok-nya.


Kronologi Remaja SMP Viral Dipolisikan Pemkot Jambi hingga Mahfud MD Turun Tangan

5 Juni 2023

Ilustrasi Viral atau Video Viral. shutterstock.com
Kronologi Remaja SMP Viral Dipolisikan Pemkot Jambi hingga Mahfud MD Turun Tangan

Seorang remaja SMP dilaporkan ke polisi gegara video kritiknya terhadap Wali Kota Jambi viral di media sosial. Mahfud MD pun turun tangan.