TEMPO.CO, Jakarta - Perbankan dengan nilai bank umum kelompok usaha (BUKU) II-IV melanjutkan pemangkasan suku bunga deposito. Analis PT Mandiri Sekuritas, Tjandra Lienandjaja, menyatakan pemangkasan itu di luar ekspektasi pelaku pasar dan analis.
“Pemangkasan itu kontras dengan prediksi kami,” kata Tjandra dalam hasil risetnya, hari ini, Selasa, 28 Februari 2017.
Menurut Tjandra, untuk bank kelas menengah, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) adalah yang paling agresif memangkas suku bunga depositonya sebesar 75 basis poin. Dia menargetkan harga saham BNGA sebesar Rp 970 per saham. Sementara itu, pada bank dengan ukuran lebih kecil, seperti PT Bank J-Trust Indonesia Tbk (J-Trust Bank/BCIC), pemangkasan suku bunganya mencapai 100 basis poin.
Secara rinci, Tjandra menyebut J-Trust Bank memangkas TD (term deposit) 3 bulan sebesar 100 basis poin menjadi 6 persen pada Februari 2017 dari sebelumnya 7 persen pada Januari. Mulai awal Februari, CIMB Niaga memangkas TD 1 bulan menjadi 4,75 persen dari sebelumnya 5,5 persen pada Januari 2017.
Baca: BNI Pacu Transaksi Paket Wisata Halal di Padang dan Lombok
Analis Mandiri Sekuritas, Priscilla Thany, menyatakan pemangkasan bunga deposito juga dilakukan oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Pada Februari 2017, seluruh bunga TD BTPN dipangkas 25 basis poin untuk semua tenor dengan jumlah di atas Rp 2 miliar menjadi 6,75 persen dari 7 persen pada Januari 2017. “Harga saham BTPN kami rekomendasikan netral dengan target harga Rp 2.635 per saham,” ujarnya.
Tjandra menambahkan, kinerja laba bersih PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada Januari 2017 sedikit di bawah perkiraan para analis. Bank pelat merah di sektor pembiayaan perumahan itu membukukan laba bersih Rp 157 miliar pada Januari 2017 atau naik 21 persen secara tahunan (year-on-year). “Nilai itu hanya berporsi 6 persen dari prediksi kami untuk setahun penuh di 2017 dan dari konsensus,” katanya.
Baca: Arab Saudi Defisit, RI Terbitkan Obligasi Syariah Dolar AS
Pertumbuhan laba bersih BTN yang tinggi tersebut didorong penurunan beban pencadangan (provisi) sebesar 86 persen secara yoy. “Kami masih tetap merekomendasikan buy untuk saham BTN dengan target harga (TP) Rp 2.350 per saham,” ujarnya.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah, menyatakan tren harga BBTN sedang naik (bullish) akhir-akhir ini. “Rentang pergerakan untuk level support dan resisten jangka pendek pada Rp 1.950-Rp 2.280 per saham,” tuturnya.
ABDUL MALIK