TEMPO.CO, Jakarta - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud dikabarkan menawarkan saham perdana Saudi Arabian Oil Co (Saudi Aramco) dalam kunjungannya keliling Asia selama satu bulan, termasuk Indonesia. “Raja Salman sangat berambisi dalam proyek ini untuk rencana reformasi perekonomian negaranya,” seperti dilansir The Economic Times, Sabtu, 25 Februari 2017.
Selain Indonesia, Raja Salman beserta rombongan yang berjumlah 1.500 orang, termasuk 10 menteri jajarannya, mendatangi Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, dan Cina. Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih dan pejabat eksekutif Saudi Aramco ikut dalam rombongan itu. Saudi Aramco akan melepaskan 5 persen saham pada 2018 mendatang. Penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan minyak pelat merah Arab Saudi itu menjadi yang terbesar atau mematahkan rekor perusahaan Cina, Alibaba, pada 2014.
Baca: Raja Arab Bawa Kargo 459 Ton ke Indonesia
Para petinggi pemerintahan Arab Saudi juga mengincar bank-bank dan perusahaan besar Asia untuk berinvestasi di negaranya, khususnya mengembangkan industri nonminyak. Arab Saudi dilaporkan ingin mengembangkan investasi skala internasional untuk mengurangi ketergantungan pendapatan dari industri minyak.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada 2 misi utama kunjungan Raja Arab ke Indonesia. Pertama, menyangkut tentang politik dan kedua, soal ekonomi. "Ini kunjungan yang bersejarah. Kunjungan pertama Raja Arab Saudi dilakukan hampir 47 tahun lalu," kata Retno, Senin, 27 Februari.
Retno menuturkan, pada pertemuan G-20 beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menyatakan akan ada intensitas pertemuan antara Indonesia dengan Arab Saudi. Pertemuan itu tidak hanya terjadi di level pemerintahan, tapi juga parlemen dan pelaku bisnis. "Kami melihat ada komitmen saling mendekatkan diri," ucapnya.
Baca juga: Raja Arab Datang, Pengamat: Jokowi Dapat 'Durian Runtuh'
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan ada 10 kesepakatan yang ditandatangani antara raja dengan presiden. Di bidang keagamaan, kerja sama di bidang penyelenggaraan haji dan umrah menjadi topik utama. "Lalu ada kerja sama di bidang wakaf," ucap Lukman.
Lukman menilai Arab Saudi mempunyai pengalaman yang kaya mengenai pengelolaan wakaf. Selama ini, pemanfaatan wakaf di Indonesia hanya terbatas dalam bentuk amal. Padahal wakaf tidak hanya dialokasi untuk masjid atau sekolah. "Bisa juga untuk usaha produktif. Kami akan saling belajar," kata Lukman.
Rombongan Raja Arab dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Delegasi resmi rombongan Raja Salman akan mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma pada Rabu, 1 Maret. Setelah menjalani pertemuan resmi selama tiga hari, rombongan akan berlibur ke Bali selama lebih-kurang sepekan.
THE ECONOMIC TIMES | GHOIDA RAHMAH | ADITYA BUDIMAN