TEMPO.CO, Jakarta - Laju inflasi Februari 2017 terdongkrak oleh penyesuaian subsidi listrik untuk rumah tangga berdaya 900 VA. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, laju inflasi Februari 2017 sebesar 0,23 persen secara bulanan atau month-to-month sebesar 3,83 persen secara tahunan.
Suhariyanto mengatakan inflasi dipengaruhi oleh barang yang harganya diatur pemerintah atau administered price. "Komponen administered price berkontribusi sebesar 0,59 persen terhadap inflasi," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu, 1 Maret 2017.
Salah satunya penyesuaian subsidi listrik untuk rumah tangga berdaya 900 VA. "Pada Februari, rumah tangga pengguna daya 900 VA membayar dengan pascabayar," katanya. Andil tarif listrik terhadap inflasi sebesar 0,11 persen. Efek inflasi dari tarif listrik sudah terasa sejak Januari lalu.
Baca: Proyek Kilang Bontang, Ini Insentif untuk Mitra Pertamina
Penyebab inflasi lainnya berasal dari kelompok sandang yang mengalami inflasi 0,52 persen. Salah satunya kenaikan harga emas di pasar internasional. Kenaikan harga emas menyumbang andil sebesar 0,03 persen terhadap inflasi.
Dari kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, Suhariyanto mengatakan kenaikan tarif pulsa telepon seluler menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,05 persen. Sementara turunnya harga tiket angkutan udara menjadi penahan inflasi.
Sementara itu, harga bahan makanan, disebut Suhariyanto, sangat terkendali sehingga mengalami deflasi 0,31 persen. "Yang menghambat inflasi dari bahan makanan adalah cabai merah, daging ayam, telur ayam, dan beras," katanya. Meski begitu, terdapat komoditas yang mengalami inflasi, yaitu cabai rawit dan bawang merah, masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,03 persen.
Simak: Pertamina: Kilang Bontang Akan Hasilkan BBM Euro V
Inflasi pada Februari 2017 terjadi di 62 kota dari total 82 kota yang disurvei di Indonesia. Inflasi tertinggi terjadi di Manado, yaitu 1,16 persen, dan inflasi terendah terjadi di Ternate, yaitu 0,03 persen. Sementara 20 kota IHK lainnya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi, yaitu -1,40 persen dan terendah terjadi di Bungo, yaitu -0,02 persen.
Inflasi Februari tahun ini tercatat lebih tinggi daripada inflasi Februari 2015 dan 2016. Inflasi dua tahun lalu masing-masing tercatat sebesar 6,29 persen dan 4,42 persen.
Namun inflasi Februari 2017 masih lebih kecil dibanding Februari 2013 dan 2014. Inflasi Februari 2013 tercatat 0,75 persen dan pada 2014 sebesar 0,26 persen.
VINDRY FLORENTIN