TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan harga beras kualitas premium, medium, dan rendah di tingkat penggilingan. Penurunan harga disebabkan oleh mulainya musim panen. "Selain itu, saat ini cuaca yang terus hujan tidak mendukung," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu, 1 Maret 2017.
Suhariyanto mengatakan harga beras kualitas premium rata-rata turun 0,24 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi Rp 9.408 per kilogram. Sementara beras kualitas medium turun 0,57 persen menjadi Rp 9.048 per kilogram dan beras kualitas rendah turun 0,99 persen menjadi Rp 8.584.
Baca: BPS: Harga Gabah Kering Panen Naik 2,85 Persen
Dibandingkan dengan Februari 2016, rata-rata harga beras menurun. Harga beras berkualitas premium di penggilingan pada Februari 2017 turun 3,85 persen. Sementara beras kualitas medium turun 5,97 persen dan kualitas rendah turun 6,64 persen.
BPS juga mencatat penurunan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dan penggilingan pada Februari 2017 dibanding bulan sebelumnya. Rata-rata harga GKP tercatat Rp 4.639 per kilogram atau turun 2,41 persen. Sementara di tingkat penggilingan rata-rata harga GKP senilai Rp 4.731 per kilogram atau turun 2,34 persen.
Untuk gabah kering giling (GKG), harga rata-rata di petani dan penggilingan pun menurun. Rata-rata harga GKG di petani sebesar Rp 5.525 per kilogram atau turun 0,32 persen dan di tingkat penggilingan senilai Rp 5.621 per kilogram atau turun 0,27 persen.
Suhariyanto mengatakan rata-rata harga GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah di tingkat petani turun masing-masing 10,89 persen, 3,96 persen, dan 9,95 persen pada Februari 2017 dibanding Februari 2016. Di tingkat penggilingan, harga GKP turun 10,70 persen, GKG turun 4,23 persen, dan gabah kualitas rendah turun 10,29 persen.
Simak: Harga Gabah Melorot, Pemerintah Janji Beli dengan Harga Bagus
BPS mencatat terdapat 1.305 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi selama Februari 2017. Transaksi didominasi oleh GKP sebesar 57,62 persen. Setelah itu, ada transaksi gabah kualitas rendah sebesar 32,57 persen, dan GKG 9,81 persen.
VINDRY FLORENTIN