TEMPO.CO, Jakarta - Raja Salman bin Abdulaziz mengatakan dia bahagia bisa berada di Indonesia. Hal yang sama dirasakan pendahulunya, Raja Faisal, dalam kunjungannya 47 tahun lalu berkaitan dengan sambutan masyarakat yang marak serta kesediaannya memberikan sumbangan untuk Masjid Istiqlal yang sedang dalam proses pembangunan kala itu.
Raja Salman mengapresiasi pemerintah dan rakyat Indonesia yang, menurut dia, sangat bersahabat. "Penghargaan kami setinggi-tingginya atas keramahan dan sambutan yang hangat," katanya dalam pidato kehormatan di Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Nusantara, DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2017.
Baca juga: Tiba di DPR, Raja Salman Terlambat 15 Menit
Menurut Salman, kunjungannya kali ini merupakan balasan atas kunjungan Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR Setya Novanto sebelumnya. Ia berujar, saling mengunjungi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia dan Arab Saudi.
Sambutan kedatangan Raja Salman di DPR terbilang cukup meriah. Pasalnya, DPR sampai mengubah lantai dasar Gedung Nusantara dan Ruang Rapat Paripurna I seperti taman bunga.
Baca pula: Di Masjid Istiqlal, Raja Salman Disambut Zikir dan Takbir
Ribuan tangkai bunga dihias sedemikian rupa. Mayoritas bunga berwarna merah, putih, dan hijau untuk merepresentasikan warna bendera kedua negara. Tidak hanya itu, DPR menyediakan pula kursi dan mikrofon khusus untuk Raja Salman. Kursi ini dilapisi kulit berwarna cokelat. Sedangkan mikrofonnya dicat warna emas.
Selain itu, DPR membuat jalan menuju Ruang Rapat Paripurna I menjadi lebih landai. Hal ini untuk memudahkan Raja Salman yang menderita sakit pada kakinya. Bahkan, untuk memastikan semua hal sempurna, Sekretariat Jenderal DPR RI dan pimpinan DPR sampai berkali-kali mengecek dan melakukan geladi bersih.
Lagi-lagi, seperti pendahulunya, Raja Salman memberikan pula sambutan di depan wakil rakyat di gedung DPR.
AHMAD FAIZ | S. DIAN ANDRYANTO
Simak: Rizieq Tak Hadiri Pidato Raja Salman di DPR, Ini Alasannya