INFO PURWAKARTA -Museum Bale Panyawangan Diorama Purwakarta, Jawa Barat, kini menjadi salah satu magnet baru pariwisata di Kota Purwakarta. Tak cuma bentuk gedung museumnya yang unik, tapi juga isi naskah dan foto-foto yang tersaji dalam bentuk digital yang dikagumi para pengunjung.
Salah seorang yang mengagumi keberadaan museum sejarah kerajaan dan pemerintahan Sunda di Jawa Barat, khususnya Purwakarta itu, adalah Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin, yang beberapa waktu lalu bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Kiyai Ma'ruf yang didampingi Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, ketika berkunjung ke museum digital tersebut, tampak sangat serius mengamati segala isi ruangan yang tertata rapi di segala sudut pandang ruangan berpendingin itu. Namun yang paling membetot perhatiannya adalah ketika Ma'ruf membuka sebuah buku besar berisi naskah kuno tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa Barat di atas sebuah meja yang terpisah.
Sambil berdiri, lembar demi lembar naskah kuno tersebut dia buka dan baca secara saksama. "Isinya bagus," kata Kiyai Ma'ruf setelah hampir 20 menitan membacanya.
Kemudian, dia beringsut ke dinding infografis yang berisi silsilah Kerajaan Pajajaran. Kiyai Ma’ruf menuturkan dirinya adalah keturunan Kerajaan Geusan Ulun dan Kasepuhan Cirebon dari Kesultanan Banten. Mendengar penjelasan itu, Kang Dedi pun manggut-manggut.
Baca Juga:
Museum diorama berteknologi mutakhir ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kang Dedi. Sebab, warga Purwakarta dan Jawa Barat, bahkan para pelancong Nusantara dan asing, bisa melihat suguhan catatan sejarah dengan format serba modern di sana. "Museum ini, sengaja kami desain dengan sentuhan teknologi digital agar anak-anak muda senang berkunjung dan melihatnya," ujar Kang Dedi.
Sebab, kata Dedi, selama ini, museum selalu terkesan "jadul" sehingga tak membetot perhatian anak-anak muda. Padahal, kalau dikaji, isi naskah dan foto serta barang antik dan kuno yang ada di museum itu merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah hidup anak-anak muda di suatu daerah, termasuk Purwakarta. "Jadi mereka wajib tahu itu," ucap Kang Dedi.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta Nina Meinawaati mengatakan Museum Diorama Bale Panyawangan Purwakarta setiap hari tak pernah sepi pengunjung. "Terutama anak-anak sekolah, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA dan sederajat," kata dia.
Selain itu, para pengunjung dari dinas, instansi pemerintah, dan swasta yang datang bukan hanya dari wilayah Jawa Barat, tapi juga Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. "Alhamdulillah mereka yang datang mengaku terkesan karena museumnya sudah serba digital," ujar Nina. (*)