TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau bersiap mengantisipasi banjir menyusul tingginya elevasi air di pintu bendungan Waduk Kotopanjang. Apalagi hujan deras masih mengguyur wilayah ini dalam beberapa hari terakhir. "Kami sudah minta rekan BPBD Kampar bersiaga 24 jam dan berkoordinasi dengan dinas terkait," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gofur, Kamis, 2 Maret 2017.
Pembukaan pintu waduk sulit dihindari apabila elevasi air terus naik. Ini bisa berdampak pada meluapnya Sungai Kampar yang akan merendam bangunan dan rumah yang berada di tepian sungai di sejumlah desa dan kecamatan, termasuk yang di Kabupaten Pelalawan. Jim berujar, potensi banjir cukup besar mengingat tingginya curah hujan di bagian hulu perbatasan Sumatera Barat.
Elevasi air di pintu Waduk Kotopanjang dilaporkan mencapai 80 mdpl. Manajer Hubungan Masyarakat dan Sumber Daya Manusia PLN Wilayah Riau-Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah meminta masyarakat sepanjang aliran Sungai Kampar mewaspadai kemungkinan banjir. "Diimbau kepada warga untuk tidak berada di pinggiran sungai," ucap Dwi, Kamis, 2 Maret 2017.
Dwi menjelaskan, potensi tinggi air waduk naik sangat besar lantaran air yang masuk waduk dua kali lebih besar daripada air yang melintasi bendungan waduk. Jika ini berlangsung terus-menerus, bukan tak mungkin ketinggian air melampaui 82,5 mdpl—tinggi batas pintu waduk harus dibuka agar waduk tak jebol. "Sesuai dengan prosedur, pintu air akan dibuka agar tidak mengakibatkan banjir di sisi hulu dan menjaga bendungan dari kerusakan," ujarnya.
Riau kerap dilanda banjir ketika curah hujan tinggi. Pada pertengahan Februari lalu saja, sejumlah wilayah di tepi Sungai Kampar tergenang banjir.
RIYAN NOFITRA