TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia dan Arab Saudi akan segera membentuk tim untuk mendalami hasil pertemuan bilateral. Menurut Kalla, pertemuan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dengan Presiden Joko Widodo tidak membahas kesepakatan secara detail.
"Kami bentuk tim, mereka bentuk tim untuk mempercepat hal-hal pendidikan, sosial, investasi," kata Kalla di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2017. Wapres menilai kunjungan Raja Salman tidak melulu diukur oleh besarnya investasi yang akan ditanamkan.
Kalla menuturkan hal terpenting ialah bagaimana meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara. "Kunjungan Raja Salman tidak bersifat teknis," ucapnya. Pembicaraan yang lebih mendalam akan dilakukan usai kunjungan resmi Raja Salman.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla melepas kepergian rombongan Kerajaan Arab Saudi. Upacara pelepasan digelar di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 4 Maret 2017. Pesawat yang mengantarkan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud take off pada pukul 10.00 WIB.
Lebih lanjut, Wapres menyatakan, kunjungan Raja Salman bersama para pangeran dan 1.500 orang punya arti tersendiri. Selama ini Indonesia dipandang sebagai negara berkembang yang belum massif dalam hal pembangunan. Di sisi lain, persepsi Indonesia di mata warga Arab dikenal sebagai negara tenaga kerja karena banyaknya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sana. Namun persepsi itu berubah.
Kalla menyebut rombongan Raja Salman terkejut dengan situasi di Indonesia. "Gedung-gedung tinggi lebih banyak di Jakarta dibanding di Riyadh atau Jeddah," kata dia. Oleh sebab itu, Indonesia berharap dengan kunjungan ini persepsi orang-orang di Arab Saudi akan berubah terhadap Indonesia.
ADITYA BUDIMAN