TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan relawan dari gerakan Dewan Pimpinan Pusat Pro Jokowi (Projo) menggelar deklarasi tim pemenangan Ahok-Djarot pada pemilihan kepala daerah putaran kedua. “Terima kasih atas dukungannya, perjuangan belum selesai,” ujar Basuki saat menghadiri deklarasi di kantor Projo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad, 5 Maret 2017.
Ahok mengatakan dia hanya meneruskan program Presiden Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Saat itu, ia masih menjabat sebagai wakil gubernur. Pria asal Belitung itu berkelakar bahwa lebih enak menjadi wakil Jokowi ketimbang saat ini.
Baca: KPUD DKI Wajibkan Ahok-Djarot Cuti Lagi di Putaran Kedua
Karena dia berfokus bekerja, sedangkan Jokowi berada di depan untuk menjawab semua pertanyaan tentang Jakarta. Ahok mengucapkan banyak terima kasih pada relawan Projo yang mendukungnya. ”Masih banyak pekerjaan berat yang harus dilalui untuk membenahi Jakarta,” ujar Ahok.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan penataan pembangunan DKI Jakarta harus menjadikan Jakarta sebagai kota yang manusiawi, harus di bawah kepemimpinan yang antikorupsi, berani mereformasi birokrasi tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
“Projo berharap warga Jakarta menggunakan hak pilih tanpa rasa takut,” ucap Budi. Pihaknya akan bergerak bahu-membahu mendukung Ahok-Djarot. Budi juga menyiapkan saksi untuk menjaga TPS pada pelaksanaan pilkada mendatang dan menginstruksikan anggotanya agar meyakinkan keluarga masing-masing untuk memilih Ahok-Djarot.
Baca juga: Pleno KPU DKI Molor, Ahok-Djarot Keluar Sebelum Rapat
Pada putaran pertama yang berlangsung 15 Februari 2017, pilkada DKI diikuti tiga pasangan calon, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan perolehan suara 17,06 persen, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 42,96 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 39,97 persen. Pada putaran kedua akan diikuti Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.
AVIT HIDAYAT