Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Es di Surabaya, Belasan Pohon Tumbang  

image-gnews
Ilustrasi - Hujan. Sumber : SHUTTERSTOCK KOMUNIKA ONLINE
Ilustrasi - Hujan. Sumber : SHUTTERSTOCK KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Hujan deras disertai angin kencang terjadi sore tadi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Hujan yang juga berupa es itu mengakibatkan belasan pohon tumbang. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

Seorang pegawai swasta, Muhammad Rizki, menuturkan hujan yang turun dengan deras membuatnya penasaran dan melihat ke luar kantornya. Saat menengadahkan tangan, ia kaget karena mendapati air hujan ialah butiran-butiran kecil es batu. "Ternyata hujan es batu, ukurannya hampir sebesar kelereng," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 7 Maret 2017.

Dampak hujan disertai angin kencang itu lantas meluas di berbagai titik. Berdasarkan informasi yang dihimpun Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) Surabaya, belasan pohon tumbang dan tembok rumah roboh akibat tertimpa pohon. Terdapat dua pengendara sepeda motor dan satu pengemudi mobil juga turut menjadi korban, meskipun tak ada korban jiwa.

"Ada dua rumah di Jalan Bendul Merisi Besar Selatan tertimpa pohon mangga," kata Plt Bakesbangpol Linmas Irvan Widianto kepada Tempo.

Satu pohon mangga menimpa rumah nomor 64 milik Yoyok di lingkungan RT 4 RW 7 Bendul Merisi. Sedangkan satu pohon mangga lainnya menimpa rumah kontrakan milik Maki, yang terletak tidak jauh dari rumah Yoyok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut prakirawan Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda, Surabaya, Arif Krisna, hujan es terjadi akibat posisi awan kumulonimbus (cumulonimbus/CB) berada pada ketinggian lebih dari empat kilometer di atas permukaan laut. Awan yang melewati freezing level ini membuat butiran hujan di dalam awan tak mencair, sehingga tetap berbentuk butiran es saat turun ke bumi. "Pada ketinggian ini, suhu permukaan sangat rendah," ujar dia.

Dalam beberapa hari ke depan, kata Arif, angin disertai hujan deras berpotensi masih turun di Surabaya dan sekitarnya. "Masih akan terbentuk awan cumulonimbus."

ARTIKA RACHMI FARMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

8 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

27 hari lalu

Ilustrasi hujan es. youtube.com
Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

Meskipun tidak sering mengalami hujan es, tetapi masyarakat Indonesia perlu mengetahui gejala fenomena ini.


Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

28 hari lalu

Ilustrasi hujan es. wikimedia
Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

Hujan es yang turun dapat mendatangkan bahaya bagi manusia, hewan, lingkungan, dan bangunan.


Terakhir Terjadi di Sidoarjo, Apa Penyebab Hujan Es?

28 hari lalu

Ilustrasi hujan es. euronews.com
Terakhir Terjadi di Sidoarjo, Apa Penyebab Hujan Es?

Hujan es terjadi pada masa transisi atau pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

29 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.


Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

36 hari lalu

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

BMKG sempat mengeluarkan sejumlah peringatan dini menjelang bencana puting beliung di Rancaekek-Jatinangor.


Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

36 hari lalu

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

Wilayah perbatasan Jatinangor-Rancaekek diterjang angin puting beliung. Pusaran angin disertai hujan lebat dan mengandung batuan es.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

50 hari lalu

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

51 hari lalu

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.


Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya