TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tiga hari diselenggarakan, akhirnya Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA) 2017 berakhir. Sebelum menutup KTT IORA pertama dalam 20 tahun terakhir itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan berbagai pesan kepada negara-negara anggota IORA.
Baca: Puncak KTT IORA, Jokowi dan JK Layani Pertemuan Bilateral
"KTT kali ini harus menjadi tonggak pembaharuan komitmen negara anggota IORA untuk mengintensifkan kerja sama IORA. Semua pemimpin menyadari tantangan yang dihadapi saat ini. Semua pemimpin menyadari potensi yang dimiliki negara-negara anggota IORA," ucap Jokowi di lokasi KTT, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017.
Baca: Jokowi di IORA: Penanganan Lingkungan Butuh Solusi Praktis
Salah satu bentuk komitmen yang diinginkan Jokowi dari negara-negara anggota IORA adalah pelaksanaan Jakarta Concord Agreement. Jakarta Concord Agreement adalah kesepakatan yang berisi poin-poin kerja sama yang perlu dilakukan negara-negara anggota IORA.
Poin-poin yang ditunggu komitmennya, ujar Jokowi, antara lain komitmen memajukan keamanan dan keselamatan maritim, peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi, pengembangan dan pengelolaan perikanan yang berkesinambungan, serta pengelolaan risiko bencana. Total, ada enam poin utama yang ditunggu komitmen pelaksanaannya.
"Juga memperkokoh kerja sama lain, yaitu blue economy, women in government, pemberantasan korupsi, dan hak asasi manusia," tutur Jokowi.
Terakhir, Jokowi berpesan agar semua negara-negara anggota IORA menciptakan Samudra Hindia menjadi kawasan yang aman dan damai. Hal itu bisa diwujudkan dengan menghormati hukum internasional, seperti UNCLOS 1982, yang disebut konstitusi untuk mengatur wilayah perairan.
"Kondisi Samudra Hindia yang aman dan damai menjadi cipta dasar di bidang-bidang lain," kata Jokowi.
ISTMAN M.P.