TEMPO.CO, Seoul - Tembakan empat rudal Korea Utara pada Senin, 6 Maret 2017, sengaja dilesakkan untuk menyasar pangkalan militer Amerika Serikat di Jepang.
"Peluncuran rudal itu mendapatkan pengawasan langsung dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un," bunyi laporan media pemerintah Pyongyang, Selasa, 7 Maret 2017.
Tiga dari empat rudal yang ditembakkan, menurut pejabat Jepang, jatuh di dekat perairan Zona Ekonomi Eksklusif Jepang, sekutu AS.
"Ini menjadi sebuah tantangan bagi pemerintahan Donald Trump," kata Arab News dalam edisi Selasa.
Baca juga: Hadapi Korut, Amerika Serikat Siagakan Rudal THAAD di Korsel
Menanggapi aksi provokatif Korea Utara, Washington dan Tokyo mendesak Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat guna membahas peluncuran rudal negeri komunis itu. Menurut Arab News, Dewan Keamanan sepertinya akan menjadwalkan pertemuan pada Rabu, 8 Maret 2017.
Sesuai dengan Resolusi PBB, Pyongyang dilarang menggunakan teknologi rudal balistik. Namun faktanya enam negara yang menyiapkan sanksi PBB sejak pertama kali uji coba nuklir itu dilakukan oleh Korea Utara pada 2006 gagal menghentikannya, setidaknya hingga Senin kemarin.
Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, di akun Twitter menulis status, "Dunia tidak akan mengizinkan Korea Utara melanjutkan aksi destruktifnya."
Baca juga: Tiga Rudal Korea Utara Jatuh di Perairan Zona Ekonomi Jepang | asia | tempo.co
Korea Central News Agency (KCNA) mengatakan dalam laporannya, Kim Jong-un memberikan perintah langsung penembakan rudal tersebut ke arah pangkalan militer Amerika Serikat di Jepang.
"Dia mengawasi langsung peluncuran roket balistik dan memuji unit artileri Hwasong yang berhasil melesakkan rudal," KCNA melaporkan.
Kantor berita ini menambahkan, "empat roket balistik diluncurkan secara simultan dan begitu akurat. Keempanya terbang akrobatik dalam sebuah formasi," kata KCNA.
Namun salah seorang pejabat keamanan AS yang tak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP, Korea Utara telah meluncurkan lima roket pengembangan dari rudal Scud pada Senin, 6 Maret 2017.
"Salah satu roket jatuh di Semenanjung Korea," ucapnya.
Seoul dan Washington, pekan lalu, memulai latihan tahunan militer bersama yang selalu membuat geram Pyongyang.
ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN