TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Hubungan diplomatik Korea Utara dan Malaysia sebelum munculnya kasus Kim-Jong-nam berjalan harmonis. Malaysia bahkan membebaskan visa masuk kepada warga Korea Utara. Hal ini menjadikannya sebagai negara pertama di dunia yang membebaskan visa bagi Korea Utara.
Berikut rekam jejak hubungan panas dingin kedua negara hingga tewasnya Kim Jong-nam yang membuat hubungan kedua negara memburuk hampir ke titik terendah.
Baca juga: Balas Korea Utara, Malaysia Perketat Pengawasan di Perbatasan
1973 - Malaysia dan Korea Utara membangun hubungan diplomatik.
1995 - Malaysia menjadi tuan rumah pembicaraan antara Amerika Serikat dan Korea Utara atas pembekuan program nuklir Korea Utara.
2009 - Malaysia menjadi negara pertama yang warganya diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Korea Utara tanpa visa. Korea Utara mendapatkan hak istimewa yang sama.
2011 - Maskapai negara Korea Utara, Air Koryo membuka rute ke Malaysia untuk menarik lebih banyak wisatawan.
2013 - Universitas HELP Malaysia menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
13 Februari 2017 - Abang tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
15 Februari 2017 - Amerika Serikat dan Korea Selatan menuding Korea Utara berada di balik pembunuhan tersebut tanpa memberikan motif dan bukti.
16 Februari 2017 - Polisi Malaysia menangkap dua terduga pelaku pembunuhan Kim Jong-nam, yakni wanita asal Vietnam dan seorang lagi wanita asal Indonesia, Siti Aisyah.
Baca juga: Malaysia Tak Akan Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Korea Utara
19 Februari 2017 - Polisi Malaysia mengatakan empat tersangka asal Korea Utara meninggalkan Kuala Lumpur ke Pyongyang pada hari yang sama saat Kim Jong-nam tewas.
20 Februari 2017 - Duta Besar Korea Utara mengatakan Malaysia berusaha untuk menunda menyerahkan jenazah Kim Jong-nam untuk "tujuan politik", selain menyebutkan bahwa penyelidikan polisi Malaysia tidak bisa dipercaya.
22 Februari 2017 - Malaysia mengidentifikasi pejabat kedutaan Korea Utara dan seorang karyawan maskapai Air Koryo terlibat dalam pembunuhan itu. Malaysia mengatakan tidak ada anggota keluarga Kim Jong-nam yang datang untuk mengidentifikasi jenazah atau memberikan sampel DNA.
23 Februari 2017 - Korea Utara menyalahkan Malaysia, Korea Selatan untuk kematian salah satu warganya tersebut.
24 Februari 2017 - Polisi mengatakan racun VX, bahan kimia berbahaya yang diklasifikasikan oleh PBB sebagai senjata pemusnah massal, digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam.
1 Maret 2017 - Malaysia mulai menyidangkan dua tersangka wanita Indonesia dan Vietnam dengan dakwaan pembunuhan.
Baca juga: Video Pria Mengaku Anak Kim Jong-nam Muncul di YouTube
2 Maret 2017 - Korea Utara menepis hasil otopsi Malaysia dan mengatakan bahwa penyebab tewasnya Jong-nam karena serangan jantung.
4 Maret 2017 - Kuala Lumpur menolak teori Pyongyang tersebut serta menemukan bahwa terdapat perusahaan Korea Utara yang menjalankan jaringan senjata di Malaysia. Malaysia mendeportasi satu tersangka pembunuhan asal Korea Utara karena tidak memiliki bukti yang cukup untuk mendakwanya.
6 Maret 2017 - Malaysia membatalkan program bebas visa. Malaysia mengusir Duta Besar Korea Utara, Kang Chol. Malaysia meminta lokasi pertandingan sepak bola Piala Asia melawan Korea Utara dipindahkan dari Pyongyang ke tempat netral.
7 Maret 2017 - Kedua negara saling mengeluarkan larangan keluar dari negaranya masing-masing bagi staf kedutaannya.
Meskipun hubungan kedua negara memanas, namun Malaysia menyatakan bahwa belum ada rencana untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
FREE MALAYSIA TODAY|YON DEMA