TEMPO.CO, Sleman - Warga lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai melakukan persiapan pelaksanaan puncak upacara adat Labuhan Merapi. Mereka, misalnya, telah membersihkan jalan di Pos 1 Sri Manganti, Ahad, 5 Maret 2017 lalu.
Baca juga: Labuhan Merapi, Cara Warga Mensyukuri Gunung Berapi
Kerja bakti persiapan upacara adat tersebut dipimpin juru kunci Gunung Merapi, Mas Lurah Kliwon Suraksohargo.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Aji Wulantara, mengatakan puncak upacara adat Labuhan Merapi akan dilaksanakan pada 28 April 2017. “Jadi waktunya masih leluasa,” kata dia di Sleman, Senin, 6 Maret.
Upacara adat Labuhan Merapi digelar dalam rangka peringatan naik tahta Raja Keraton Yogyakarta. "Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap warga lereng Merapi yang telah mempersiapkan pelaksanaan upacara adat tersebut sejak dini," kata Aji.
Aji mengaku merasa terenyuh sekaligus bangga dengan kesadaran dan semangat eks warga Dusun Kinahrejo—dusun tempat tinggal Mbah Maridjan yang telah direlokasi—itu. Meskipun saat ini tinggal berpencar di beberapa lokasi di lereng Merapi, mereka tetap memiliki jiwa handarbeni (ikut memiliki) yang tinggi. “Demi melestarikan atau nguri-uri tradisi budaya yang telah mengakar sejak lama ini,” ucapnya.
Mas Ngabehi menuturkan pelaksanaan upacara adat Labuhan Merapi murni dilakukan para abdi dalem Kraton Ngayogyakarto. “Juga oleh masyarakat setempat yang sukarela dan dengan kesadaran sendiri melaksanakan ini,” kata dia.
ANTARA