TEMPO.CO,Washington—Merebaknya skandal foto bugil anggota perempuan Marinir Amerika Serikat yang dibagikan tanpa izin oleh sebuah akun Facebook, membuat parlemen marah dan menuntut penjelasan.
Seperti dilansir NBC News, Kamis 9 Maret 2017, Kirsten Gillibrand, anggota Senat dari Demokrat, mendesak Komite Militer untuk menyelidiki skandal yang sangat memalukan korps dan merugikan anggota militer perempuan itu.
Baca: Foto Bugil Marinir Amerika Beredar Viral, Dua Korban Bicara
Dalam surat kepada ketua Komite, Senator John McCain, Gillibrand, meminta diadakan sidang dengar pendapat di Senat untuk menyelidiki apakah skandal ini hanyalah segelintir dari perilaku tak terpuji anggota militer Amerika Serikat.
"Perilaku tak terpuji ini menunjukkan budaya yang tidak menghormati anggota militer perempuan, dan akan memperlemah militer kita,” tulis Gillibrand dalam surat itu.
Sementara Komite Militer Kongres Amerika akan bertemu dengan komandan tertinggi Marinir, Jenderal Robert Neller pada pekan depan, untuk mencari penjelasan tentang skandal ini.
Pertemuan yang dilakukan secara tertutup ini untuk memperoleh penjelasan sejauh mana hasil penyelidikan yang terlah berlangsung.
“Merendahkan sesama anggota militer tentu saja tidak bisa diterima,” ujar Mac Thornberry, ketua komisi yang juga anggota Kongres dari Partai Republik. “Saya sudah bertemu secara pribadi dengan Jenderal Neller, dan penyelidikan kasus ini menjadi prioritas.”
Keberadaan halaman rahasia Facebook berjudul "Marines United” menjadi perhatian publik Negeri Abang Sam setelah terungkap oleh media sejak akhir pekan lalu.
Dalam akun itu, diunggah foto ratusan perempuan anggota militer AS, baik dengan pakaian maupun tanpa pakaian. Komentar dalam akun itu sangat mengejutkan karena selain cabul bahkan mengajak melakukan pemerkosaan.
Berdasar penyelidikan sementara, akun ini diikuti oleh 30 ribu anggota Marinir AS dan anggota Angkatan Laut Inggris.
Akun ini pertama kali dilaporkan oleh The War Horse, laman berita nonprofit yang dikelola veteran Marinir Thomas Brennan. Skandal ini kemudian dilaporkan oleh Center for Investigative Reporting melalui siaran radio pada Sabtu lalu.
Pusat Penyelidikan Kriminal Angkatan Laut Amerika kini mulai menggelar penyelidikan terhadap informasi itu.
Akun ini disebut telah ditutup meski Marisa Woytek, salah satu korban yang masih aktif di mariner menyebut para anggota mesih berbagi informasi melalui media lain. “Mereka belum berhenti dan situasi ini terus memburuk,” ujar Woytek dalam wawancara telepon dengan NBC News.
Sejumlah anggota militer yang terlibat dalam akun Facebook ini dilaporkan telah dipecat.
Seorang veteran Marinir yang mengunggah foto-foto awal, dipecat dari posisinya di sebuah perusahaan kontraktor pemerintah. Sementara seorang marinir yang memposting foto marinir perempuan di Kamp Lejeune kini dibebastugaskan.
NBC NEWS | THE HILL | SITA PLANASARI AQUADINI