TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan dana untuk kampanye putaran kedua pilkada DKI lebih kecil daripada putaran pertama. Dia memperkirakan biaya kampanyenya bersama Anies Baswedan di bawah Rp 25 miliar.
"Sumber daya kami paling terbatas dan tidak didukung konglomerat. Jadi kami harus menghemat sehemat mungkin," kata Sandiaga, Rabu, 8 Maret 2017. Dalam pilkada DKI putaran pertama, Sandiaga mengaku menghabiskan sekitar Rp 46 miliar.
Baca:
Sandiaga Uno 100 Persen Danai Sendiri Ongkos Kampanye
Sandiaga menuturkan sempat disodorkan perencanaan pendanaan yang nominalnya begitu besar. Namun dia menolak hal ini dan menantang timnya menekan pengeluaran serendah mungkin.
Menurut Sandiaga, pengeluaran terbesarnya untuk pembuatan kaus dan spanduk kampanye. "Saya bilang tolong ditelaah lebih lanjut dan dipastikan seefisien mungkin," katanya.
Baca juga: Dana Kampanye Sandi Ludes untuk Apa Saja? Baca Ini
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ini mengatakan akan menggunakan cara lain untuk menggantikan spanduk dalam kampanye. "Kalau enggak pakai spanduk, ya pakai jaringan atau game. Kita lagi cari terobosan," ujarnya.
Sandiaga tidak tertarik menggunakan situs penggalangan dana untuk kampanyenya. Menurut dia, hal tersebut kurang efektif untuk pendanaan kampanye. "Jadi kita lagi coba cara yang baru. Kami ingin pendekatan yang lain," katanya.
CHITRA PARAMAESTI | BUDI RIZA