TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan kondisi Jalan Raya Tomo di Kampung Cireki, Desa Bugel, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang sempat ambles belum stabil. Ia mengatakan hanya kendaraan golongan I yang boleh melintas lantaran proses pemadatan jalan yang amblas masih dilakukan.
"Angkutan berat tidak boleh melintas di sana dulu karena pasti kelebihan tonnage. Truk angkutan batu bara bisa mencapai 45 ton,” ucap Dedi, Jumat, 10 Maret 2017.
Baca juga: Pemudik Lewat Subang, Siap-siap Dihadang 9 Jebakan Macet
Jalan ambles di lokasi tersebut sempat memutus arus lalu lintas kendaraan dari Kadipaten menuju Sumedang pada Senin lalu. Sehari setelahnya, jalan penghubung Bandung-Cirebon di Km 68 + 815 itu sudah dapat dilewati dengan pemberlakuan buka-tutup arus kendaraan. Hingga saat ini, rekayasa lalu lintas masih diberlakukan karena kondisi jalan yang rawan.
Menurut Dedi, saat ini, Jalan Tol Cipali menjadi andalan bagi angkutan berat di Jawa Barat karena peristiwa jalan ambles di sejumlah lokasi. Dedi berujar, Jalan Tol Cipali juga menjadi andalan lintasan angkutan berat yang menghindari Jalan Tol Purbaleunyi terkait dengan perbaikan Jembatan Cisomang yang bergeser. “Jalan Tol Cipali sekarang menjadi andalan,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata Dedi, survei persiapan Lebaran yang dilakukan beberapa waktu lalu menemukan banyak lubang yang membahayakan kendaraan roda dua sepanjang jalur Pantura dari Simpang Jomin sampai Pamanukan. Nasib serupa juga terjadi pada jalur Pantura Losarang-Jatibarang. “Lubang semua. Sepeda motor lewat sana bisa celaka,” ucapnya.
Simak: Mudik Lebaran, DPR Pantau Titik Rawan Kecelakaan & Kemacetan
Dia berencana menyurati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar segera ada perbaikan pada jalan nasional di jalur Pantura Jawa Barat tersebut, sehingga jalan layak dipergunakan menghadapi arus mudik Lebaran pada Juni nanti.
AHMAD FIKRI