Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Kim Jong-nam Diduga Dirancang 3 Bulan  

image-gnews
Kim Jong-nam menemui petugas untuk melaporkan penyerangan dan meminta pemeriksaan di Bandara Internasional KLIA, Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017. Penyergapan itu hanya terjadi kurang dari 3 detik. Youtube.com
Kim Jong-nam menemui petugas untuk melaporkan penyerangan dan meminta pemeriksaan di Bandara Internasional KLIA, Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017. Penyergapan itu hanya terjadi kurang dari 3 detik. Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, diduga direncanakan tiga bulan sebelum kejadian. Saluran TV3 Malaysia merilis video yang diambil dari kamera pengintai di salah satu apartemen di Old Klang Road Condominium, Kuala Lumpur. Tanggal yang tertera pada video tersebut adalah 28 November 2016.

Video yang diperoleh TV3 dan dilansir Vietnam News Express itu memperlihatkan seseorang yang diduga mirip Sekretaris Kedutaan Korea Utara Kwang Hyon-song keluar mobil berpelat nomor diplomatik. Mobil tersebut berhenti di depan Old Klang Road Condominium.

Baca: Bernama: Jaringan Intelijen Korea Utara Aktif di Malaysia

Di depan mobil itu, sudah menunggu dua orang berpakaian gelap. Ketiganya bercakap-cakap sejenak sebelum memasuki apartemen. Menurut TV3, diplomat Korea beberapa kali berkunjung ke apartemen tersebut.

Kim Jong-nam tewas pada 13 Februari 2017 dalam perjalanan ke Rumah Sakit Putrajaya, Kuala Lumpur. Dia tewas setelah dipapar cairan oleh dua wanita, yakni Doan Thi Huong asal Vietnam dan Siti Aisyah dari Indonesia, di Bandara 2 Internasional Kuala Lumpur. Jong-nam—menggunakan nama Kim Chol pada paspornya—saat itu hendak ke Makau, Cina. Autopsi Departemen Kesehatan Malaysia mengungkap, cairan yang menewaskan Jong-nam adalah VX, cairan berbahan kimia berkadar racun tinggi.

Doan dan Siti menjalani sidang di Pengadilan Sepang. Dalam kasus ini, polisi menetapkan empat warga Korea Utara sebagai tersangka. Mereka adalah Ri Ji-hyon, Hong Song-hac, O Jong-gil, dan Ri Jae-nam. Adapun Hyon Kwang-song diduga berperan sebagai pengantar empat tersangka yang kini buron dan ditengarai berada di Pyongyang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Buktikan Racun VX, Pengacara Minta Otopsi Kedua Kim Jong-nam 

Belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian tentang benar-tidaknya video tersebut. Namun, menurut TV3, saat penggeledahan beberapa waktu lalu, penyidik kepolisian menemukan racun VX di apartemen tersebut.

Wakil Tetap Malaysia untuk Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) Ahmad Nazri Yusof menilai penyelidikan kasus pembunuhan Jong-nam akan memakan waktu lama. “Ini karena kompleksitas dan sensitivitas kasus ini,” ujar Ahmad. Dia menuturkan pemerintah Malaysia akan bekerja sama dengan OPCW dan organisasi internasional lain untuk menyeret pelaku ke pengadilan.

THE STAR | VNEXPRESS.NET | SUKMA LOPPIES


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

17 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

22 jam lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya untuk pemilihan umum negara itu di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 19 November 2022. Malaysian Department of Information/Hafiz Itam/Handout via REUTERS
Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

2 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

3 hari lalu

Tim Sarang Aerobatic Angkatan Udara India tampil di helikopter HAL Dhruv mereka selama pertunjukan terbang udara menjelang Singapore Airshow di Changi Exhibition Centre di Singapura, 18 Februari 2024. REUTERS/Edgar Su
Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.


Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

3 hari lalu

Anwar Ibrahim. REUTERS
Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

4 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.