INFO PURWAKARTA - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Irfan Idris, mengatakan akan menjadikan Sekolah Ideologi Purwakarta menjadi model percontohan upaya deradikalisasi nasional. "Naskah MoU-nya sudah kami siapkan. Nanti Direktur BNPT yang akan menandatanganinya langsung di sini (Purwakarta)," kata Irfan setelah memberikan ceramah deradikalisasi di hadapan ratusan pelajar SMP dan SMA di Sekolah Ideologi Purwakarta, Jumat, 10 Maret 2017.
Irfan mengungkapkan Sekolah Ideologi Purwakarta juga akan dijadikan model percontohan upaya deradikalisasi di semua kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. "Karena baru Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang punya sekolah ideologi," ujarnya.
Menurut Ifran, daerah lain juga sudah melakukan program deradikalisasi, tapi belum terpola seperti yang dilakukan Pemkab Purwakarta. "Bahkan mantan teroris yang sudah taubat di Purwakarta ikut dilibatkan dalam program deradikalisasi tersebut," tuturnya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyambut baik keinginan kerja sama dalam upaya deradikalisasi dan terorisme dari BNPT tersebut. "Tentu saja kami sangat siap," ucapnya.
Menurut Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, upaya deradikalisasi di Purwakarta tidak melulu dilakukan melalui program sekolah ideologi yang menempa anak-anak pelajar dengan mendalami ideologi Pancasila dan kebangsaan. Upaya lain juga dilakukan melalui kajian kitab suci semua agama resmi di Indonesia. Khusus pelajar muslim juga diajarkan kajian kitab kuning ala pesantren tradisional. "Adapun buat kalangan mahasiswa dan aparat sipil negara dan ormas (organisasi kemasyarakatan) dilakukan melalui program Akademi Kebangsaan," kata dia.
Kang Dedi menuturkan ada empat produk ideologi yang harus diajarkan dan dipegang teguh para generasi muda di Indonesia. "Pertama soal bahasa, kedua makanan, tiga pakaian, dan keempat kesenian," ujar Kang Dedi. (*)