TEMPO.CO, Jakarta - Sempat disebut berpartisipasi dalam kampanye pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat, pemerintah kota Surabaya menyatakan bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak turut serta.
Risma--panggilan karibnya, disibukkan dengan berbagai agenda pemerintahan sejak Senin, 7 Maret lalu baik di Kota Pahlawan maupun di Jakarta.
Baca : Dukung Ahok di Putaran Kedua, PDIP Kerahkan Kader di Daerah
"Tidak. Ibu (Risma) ke Jakarta tidak dalam rangka ikut kampanye," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Muhammad Fikser kepada Tempo, Sabtu, 11 Maret 2017.
Fikser mengatakan, Risma enggan menanggapi pertanyaan seputar agenda politik Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua tersebut. Kader PDI Perjuangan itu pergi ke Jakarta untuk urusan pemerintahan Kota Surabaya.
Rinciannya, Senin, 6 Maret 2017 Risma diminta menjadi narasumber di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Daerah Kementerian Keuangan untuk berbagi pengalaman bagaimana pemerintah kota Surabaya mengelola keuangannya. Selasa, 7 Maret 2017, ia menyambut kunjungan Kepala Biro Pengkajian dan Strategi SDM Polri Brigjen Pol Eko Indra Heri yang tengah belajar menata sumber daya manusia.
Sedangkan pada Rabu, 8 Maret 2017, perempuan 55 tahun itu mengunjungi Kejaksaan Agung RI, khususnya bidang Perdata dan Tata Usaha Negara. Ia meminta pendapat hukum sejumlah perkara gugatan pihak ketiga terhadap aset-aset pemkot Surabaya.
Berikutnya pada Kamis, 9 Maret 2017 dan Jumat, 10 Maret 2017, Risma berada di Surabaya karena memiliki banyak jadwal audiensi tertutup. "Jadi tidak ke Jakarta untuk kampanye," ucap Fikser.
Sebaliknya, Risma bersiap terbang ke Johannesburg, Afrika Selatan pada Sabtu 11 Maret 2017. Ia dijadwalkan menghadiri sekaligus menjadi pembicara di ajang Startup Nation Summit 2017. "Ibu bakal di sana (Afrika Selatan) selama sepekan," tuturnya.
Simak pula : Jokowi Terima SBY di Istana Negara, PDIP: Kami Dukung Penuh
Konferensi internasional tersebut dihadiri oleh CEO dari berbagai perusahaan berbasis internet seperti Intel, Facebook, Instagram, dan Google. Risma berencana menggunakan acara itu untuk menarik perhatian para pengusaha Silicon Valley serta dunia agar menyokong Surabaya sebagai kota startup digital Indonesia.
"Aku di konferensi itu jadi salah satu pembicara, makanya aku akan menarik mereka untuk 2018. Seluruh dunia aku tarik ke Surabaya, biar mereka yakin Kampus Google dibangun di sini," tutur Risma pada 22 Februari silam.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengerahkan para kader dari berbagai daerah untuk membantu pemenangan pasangan Ahok-Djarot yang akan bertarung lagi dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua. Sejumlah kepala daerah dari PDIP juga disebut akan ikut diturunkan untuk membantu Ahok-Djarot melawan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Beberapa nama yang disebut akan ikut membantu pilkada DKI di antaranya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. Dalam catatan PDIP, keduanya termasuk juru kampanye pilkada 2017.
Selain mengerahkan kader yang menjadi kepala daerah, partai mengarahkan anggota DPR dan DPRD dari daerah melaksanakan hal yang sama. Para kader dari daerah itu diharapkan bisa merangkul warga DKI yang heterogen dan berasal dari semua daerah di Indonesia.
ARTIKA RACHMI FARMITA