TEMPO.CO, Makassar - Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sulawesi Selatan, Lutfie Natsir mengatakan pihaknya masih membutuhkan 700 ribu blangko e-KTP. Sebab, blangko tersebut habis sejak bulan September 2016 lalu.
"Ini data yang kami dapatkan dari kabupaten/kota. ," kata Lutfie di kantornya, Senin 13 Maret 2017.
Baca juga: Kasus E-KTP, KPK Buka Peluang Adanya Tersangka Baru
Makassar, kata dia, merupakan kota dengan kebutuhan blangko tertinggi, yakni 50 ribu. Sedangkan, tingkat kebutuhan Kabupaten Soppeng paling rendah sekitar 6 ribuan. Secara administratif, warga menggunakan surat keterangan pengganti e-KTP. Lutfie berujar masih banyak warga yang belum melakukan perekaman.
Sekarang kabupaten/kota sudah melakukan mobilisasi untuk perekaman. Tapi tetap saja kami kesulitan karena masyarakat malas pergi untuk perekaman," ujar Lutfie.
Dinas kependudukan, kata Lutfie, menyiasatinya sikap warga tersebut dengan cara sosialisasi keliling menggunakan mobil dinas. "Tapi banyak juga warga yang mau instan, nanti mau bikin KTP kalau sudah membutuhkan," katanya. "Misalnya mau ambil kredit butuh KTP baru mau datang. Nanti pas datang mengeluh bilang tidak dilayani lagi," sambungnya.
Simak: Blangko Kosong E-KTP: Dari Kediri, Blitar, NTB hingga Ternate
Lutfie menuturkan pihaknya telah berkoodinasi dengan pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah kehabisan blangko e-KTP. "Memang sudah dilakukan tiga kali pelelangan. Terakhir sudah ada pemenang tendernya, mungkin April sudah bisa ada," kata Lutfie.
DIDIT HARIYADI
Video Terkait:
Setya Novanto: Saya Tidak Terima Dana Itu
Brebes Kekurangan 150.000 Blangko KTP Elektronik
E-KTP: Satu Proyek, Berjibun Masalah