TEMPO.CO, Singapura - Dua perusahaan dana pensiun terbesar asal Kanada sepakat bermitra dengan LOGOS, perusahaan operator real estate, untuk berinvestasi di sektor pergudangan di Singapura dan Indonesia. Investasi itu untuk merespons tingginya potensi industri e-commerce dan tumbuhnya masyarakat kelas menengah di Asia Tenggara.
Seperti dilansir Reuters, Senin, 13 Maret 2017, Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB) berkomitmen menyuntik dana US$ 200 juta (sekitar Rp 2,6 triliun) guna mengakuisisi 48 persen saham LOGOS Singapore Logistics Venture. Perseroan juga berkomitmen menyuntik US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun) untuk mengambil alih 48 persen saham LOGOS Indonesia Logistics Venture.
Baca: Dana Kredit Rp 13,3 T Raja Salman Tak Cair dalam Waktu Dekat
LOGOS adalah perusahaan yang beroperasi di Australia, Cina, Indonesia, dan Singapura. Sisa kepemilikan saham masih dimiliki perusahaan. Manajemen CPPIB menyatakan kesepakatan tersebut akan menjadi langkah awal perusahaan untuk berinvestasi langsung di Singapura dan Indonesia.
Banyak perusahaan ekuitas swasta dan investor institusi menanamkan dananya miliaran dolar untuk investasi di sektor logistik dan pergudangan dalam beberapa tahun terakhir. Maraknya investasi itu seiring dengan melonjaknya pasar e-commerce di kawasan.
Baca: Pasokan CPO Malaysia Sentuh Level Terendah dalam 6 Bulan
Mereka, di antaranya Warburg Pincus, Blackstone Group LP, dan Hopu Investments, adalah daftar perusahaan yang menawar saham di perusahaan logistik yang tercatat di bursa Singapura, Logistic Properties.
Pada Januari lalu, Warburg Pincus memutuskan mendukung perusahaan operator pergudangan e-Shang Redwood dan sepakat membeli 80 persen sahamnya yang dibeli dari Cambridge Industrial Trust.
REUTERS | ABDUL MALIK