TEMPO.CO, Jakarta - Beta-karoten adalah jenis karotenoid yang ditemukan pada tumbuhan (buah dan sayuran), yang berwarna kuning dan oranye. Beta-karoten dikenal sebagai vitamin A karotenoid pro sehingga perlu diubah menjadi vitamin A aktif oleh tubuh.
Dokter asal Amerika Serikat, Josh Axe, mengatakan para peneliti setuju bahwa beta-karoten ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran yang bermanfaat untuk kesehatan. Ada banyak bukti bahwa makan makanan tinggi antioksidan yang mengandung beta-karoten baik untuk kesehatan dan dapat membantu mencegah gangguan serius.
Baca juga: Jagalah Hati dengan Menjauhi 7 Makanan Ini
Namun ada penelitian campuran tentang penggunaan suplemen beta-karoten. Bahkan beberapa studi menunjukkan suplementasi dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan serius, seperti kanker dan penyakit jantung.
"Pesan penting di sini adalah ada manfaat untuk mendapatkan vitamin dalam makanan, bukan dalam bentuk suplemen," kata Josh seperti tertulis di laman pribadinya, Draxe.com.
Baca Juga:
Analisis meta yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer mendukung temuan peningkatan risiko paru-paru dan kanker perut pada perokok dan pekerja asbes yang dilengkapi dengan 20 sampai 30 miligram beta-karoten per hari. Karena itu, peneliti mempercayai suplemen beta-karoten tidak direkomendasikan untuk pencegahan kanker primer.
Namun, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Yale University School of Medicine pada 2002, mengkonsumsi buah dan sayur, terutama yang kaya akan karotenoid, mengurangi risiko kanker paru-paru. "Berbagai penelitian menyetujui orang yang merokok atau minum minuman keras tidak harus mengambil suplemen beta-karoten, kecuali di bawah pengawasan dokter mereka," ujarnya.
Baca: 7 Langkah Ini Bikin Tetap Bugar Usai Kemoterapi
Para peneliti di Cleveland Clinic melakukan meta-analisis dengan menggabungkan delapan hasil studi tentang efek beta-karoten pada dosis berkisar 15-50 miligram. Setelah menyelidiki data 130 ribu lebih pasien, para peneliti menemukan suplementasi menyebabkan peningkatan kecil, tapi signifikan dalam kematian kardiovaskular.
Meskipun suplemen tidak terbukti bermanfaat dalam menghindari masalah jantung, studi menunjukkan antioksidan tetap harus direkomendasikan. Menurut para peneliti di Cleveland Clinic, "Ada manfaat untuk mendapatkan vitamin dalam makanan yang tidak selalu terjadi dalam bentuk suplemen." Misalnya, antioksidan makanan yang mengandung beta-karoten juga mungkin termasuk nutrisi, seperti flavonoid dan lycopene, yang tidak biasanya termasuk dalam suplemen vitamin standar.
DRAXE.COM | AFRILIA SURYANIS
Baca juga :
Cegah Stroke Sebelum Terlambat! Begini Kata Dokter Spesialis
Jangan Sering Makan Daging Olahan! Ini Bahayanya