TEMPO.CO, Den Haag – Menjelang pemilu parlemen Belanda yang akan digelar besok, ternyata ada segelintir jejak Indonesia di sana.
Seperti dilansir Deutsche Welle, Selasa, 14 Maret 2017, Geert Wilders, 53 tahun, politikus anti-Islam yang akan bertarung menjadi salah satu kandidat perdana menteri Belanda, ternyata keturunan Indonesia.
Baca: Ini Kandidat Terkuat Perdana Menteri Baru Belanda
Ibunda Wilders merupakan keturunan Indo-Belanda asal Sukabumi yang pindah ke Negeri Kincir Angin saat ia masih kecil.
Sedangkan Geert kecil tumbuh sebagai anak bungsu di Kota Limburg, yang merupakan persimpangan perbatasan dengan Belgia dan Jerman.
Meski berasal dari keturunan pendatang, kebijakan Wilders sangat kontroversial karena anti-pendatang dan anti-Islam.
Bahkan kakak Geert, Paul, pada tahun lalu sempat berkata kepada Daily Mail, “Ibu saya tak akan mau memilih partai Geert karena ia mengkambinghitamkan muslim untuk kepentingan politiknya.”
Baca: Pemilu Belanda, PM dan Politikus Anti-Islam Berseteru dalam Debat
Selain Wilders, ada kandidat perdana menteri yang juga keturunan Indonesia, yakni Jesse Klaver. Sama seperti Wilders, pemimpin partai ekologis kiri Groenlinks yang baru berusia 30 tahun ini memiliki ibu yang masih setengah berdarah Indonesia, sedangkan ayahnya berasal dari Maroko.
Para pendukung pria yang baru berusia 30 tahun ini juga menyebut dia sebagai “Obama Belanda”. Mereka getol meneriakkan slogan “Jesse We Can!”
“Di Belanda, kita harus menunjukkan bahwa populisme kanan bisa dihentikan, dan ada alternatinfya. Alternatifnya adalah kita,” kata Klaver, yang berulang kali menegaskan pentingnya keterbukaan dan toleransi.
Indonesia juga bukan hasil asing bagi Mark Rutte, inkumben perdana menteri Belanda. Rutte, 50 tahun, dikabarkan sangat senang terhadap masakan Indonesia. Hampir setiap malam minggu dia menyantap makanan Indonesia bersama ibunya yang sudah berusia lanjut.
Dia adalah politikus sederhana dari kelas menengah yang dulu merupakan guru sekolah atas. Dia masih menggunakan mobil dan telepon seluler tua dan tetap tinggal di apartemen yang dibelinya setelah lulus dari Universitas Leiden.
DEUSTCHE WELLE | DAILY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI