TEMPO.CO, Jakarta – Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, mengungkapkan bahwa Abu Muhammad yang disebut-sebut meninggal dalam aksi bom bunuh diri di Palmyra, Suriah, bukanlah Bachrumsyah, seperti yang dikatakan di beberapa media. Bachrumsyah dikenal sebagai komandan ISIS untuk kawasan Asia Tenggara.
Dia mengungkapkan bahwa Bachrumsyah memang punya nama alias Abu Muhammad. Namun, di kalangan internal anggota milisi ISIS, Bachrumsyah lebih dikenal dengan nama Abu Ibrahim.
Berita terkait: Bachrumsyah, Komandan ISIS Asia Tenggara Tewas
”Dia memang punya nama alias Abu Muhammad juga, tapi di kalangan internal ISIS lebih dikenal dengan nama alias Abu Ibrahim, karena itu untuk membedakan dengan Abu Muhammad, orang yang berbeda,” kata Harits kepada Tempo, 15 Maret 2017.
Menurut situs Daulah Islamiyyah, Operasi Istisyhadiyyah di wilayah Homs, 15 Jumadal Akhir 1438 (14 Maret 2017) Hijriah menghantam konsentrasi pasukan Nushairi di Gerbang Pintu Masuk Lumbung Gandum Tadmur.
Berita terkait: JAD, Aman, dan Bachrumsyah Masuk Daftar Teroris Global
”Seraya bertawakal kepada Allah, kemarin, al-Akh al-Istisyhadi Abu Muhammad al-Indunisi—taqabbalahullah—berhasil menggempur pasukan Nushairi dan milisi Rafidah, yang tengah bergerak memasuki gerbang pintu masuk Lumbung Gandum yang terletak di timur Kota Tadmur, menewaskan dan melukai sejumlah murtaddin serta menghancurkan beberapa unit kendaraan mereka, Walhamdulillahi rabbil’alamin,” demikian ditulis Daulah Islamiyah.
Menurut Harits, Abu Muhammad sebelumnya bergabung dengan kelompok Ahrorus Syam, afiliasi Al-Qaeda di Aleppo, Suriah. “Dia bukan Bachrumsyah seperti yang diisukan,” kata Harits.
NATALIA SANTI