TEMPO.CO, Surabaya - Hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Malaysia sedang dalam keadaan tegang pascatewasnya Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Dosen ilmu hubungan internasional Universitas Airlangga, Surabaya, Irfa Puspitasari, menilai Korea Utara menjadi pihak yang rugi akibat tegangnya hubungan diplomatik kedua negara.
Menurut dia, Korea Utara termasuk negara yang menutup diri dan tidak memiliki banyak sekutu. Itu sebabnya, ketegangan dengan Malaysia hanya akan merugikan Korea Utara.
Baca: Kasus Kim Jong-nam, Jepang Tawarkan Bantuan Pada Malaysia
“Korea Utara sebenarnya rugi mengingat pada awalnya hubungan kedua negara tidak ada masalah atau baik-baik saja,” kata Irfa saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Maret 2017.
Insiden tewasnya Kim Jong-nam di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2) pada 13 Februari 2017 menjadi sumbu awal tegangnya hubungan diplomatik Korea Utara dengan Malaysia. Hubungan keduanya semakin tegang saat Korea Utara mengklaim penyelidikan yang dilakukan Malaysia merupakan bagian dari konspirasi untuk merusak nama negaranya. Lalu Korea Utara tidak memberikan izin kepada sebelas warga negara Malaysia untuk meninggalkan negara itu. Malaysia membalas dengan mengeluarkan larangan keluar Malaysia bagi 315 warga Korea Utara.
“Permasalahan ini, apabila dibawa berlarut-larut, akan merugikan Korea Utara karena sudah memiliki sekutu yang sedikit malah tambah sedikit nanti,” ujarnya.
Irfa berpendapat, upaya perbaikan dimulai dari Korea Utara. Dia menuturkan Korea Utara bisa mengirimkan beberapa perwakilan diplomatiknya ke Malaysia supaya konflik ini tidak berkepanjangan.
Baca: Malaysia Tak Akan Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Korea Utara
Sementara itu, pihak Malaysia yang merasa tidak rugi dan tidak untung juga terlihat ada upaya membalas perbaikan tersebut. Setelah Korea Utara mengirimkan perwakilan diplomatiknya, ucap Irfa, Malaysia akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa permasalahan diplomatik tersebut tidak akan sampai memburuk lagi.
“Akhir-akhir ini, kedua negara sepertinya sudah saling mengalah,” ucap Irfa.
JAYANTARA MAHAYU