TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kehutanan DKI Djafar Muchlisin memperkirakan pembiayaan proyek revitalisasi Lapangan Banteng akan memakan dana sekitar Rp 60 miliar. "Total anggaran keseluruhan perkiraan Rp 60 miliar," kata Djafar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Maret 2017.
Djafar berujar, pembiayaan proyek itu sepenuhnya dibiayai pihak swasta. Ia menjelaskan, proyek revitalisasi terbagi dalam beberapa pekerjaan, di antaranya pengerjaan pembangunan pagar, pembangunan lapangan olahraga, perbaikan Monumen Pembebasan Irian Barat, dan pengerjaan taman.
Baca: DKI Revitalisasi Lapangan Banteng, Sumarsono: Titipan Pak Ahok
Untuk pembangunan pagar, Pemerintah Provinsi DKI menerima kompensasi sebesar Rp 6,4 miliar dari pelampauan koefisien lantai bangunan (KLB) yang diajukan Rahadi Santoso dan Irma Rahadi Santoso. Sedangkan pengerjaan lapangan seluas 10 hektare akan dibiayai melalui corporate social responsibility PT Rekso Nasional Food sebesar Rp 6,2 miliar.
Adapun untuk perbaikan Monumen Pembebasan Irian Barat dan taman, Djafar memperkirakan akan menelan biaya Rp 42 miliar. Meski begitu, untuk perbaikan di zona utama itu, Djafar mengaku belum mengumumkan perusahaan mana yang akan mendanai.
Tapi pihaknya berencana meminta perusahaan Sinar Mas untuk ambil bagian dalam proyek revitalisasi itu sebagai bentuk kewajiban atas pelampauan KLB. "Yang Sinar Mas kemungkinan di Tugu Irian Barat dan taman," tuturnya.
Baca: Ahok: Renovasi Lapangan Banteng Tunggu Tim Cagar Budaya
Djafar menargetkan proyek revitalisasi untuk pertama kalinya itu akan selesai pada 17 September 2017, khususnya di zona lapangan olahraga dan pagar. Sedangkan untuk Tugu Irian Barat dan taman akan dikebut pengerjaannya, sehingga secara keseluruhan pembangunan rampung pada Desember 2017.
Perbaikan Tugu Irian Barat akan dilengkapi dengan bangunan berbentuk setengah lingkaran yang difungsikan sebagai amphitheater. Area monumen bersejarah itu juga dilengkapi dengan kolam serta pelataran yang difungsikan untuk berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan, seperti konser musik dan fashion show.
Rencananya, di area Lapangan Banteng juga akan dibangun Bangunan Bendera, yang merupakan bangunan penunjang linear untuk mempertegas keberadaan monumen. Selain dipakai untuk meletakkan bendera pada acara kenegaraan, itu akan difungsikan sebagai service area, antara lain berisi toilet, musala, ruang pengelola, dan food court.
Sementara itu, zona olahraga akan terbuka selama 24 jam bagi semua warga Jakarta. Arena ini akan mempertegas ruang terbuka hijau sebagai area resapan kota. Namun fungsi di dalamnya dapat digunakan masyarakat untuk berolahraga karena tersedia lapangan sepak bola, lapangan basket, dan lapangan serbaguna. Juga dapat digunakan untuk berekreasi karena dilengkapi dengan taman bermain anak.
FRISKI RIANA