TEMPO.CO, Singkawang- Kembali terjadinya operasi tangkap tangan terhadap praktik pungutan liar membuat Presiden Joko Widodo gatal untuk berkomentar. Menanggapi OTT pungli di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samarinda, Kalimantan Timur, Presiden Joko Widodo menyatakan hal itu sebagai tanda Satgas Saber Pungli bekerja.
"Saya ingatkan agar semuanya hati-hati. Layani dengan baik, layani dengan cepat karena yang namanya Saber Pungli itu bekerja," ujar Presiden Joko Widodo dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 18 Maret 2017.
Sebagaimana dikabarkan pada Jumat kemarin, Satgas Saber Pungli di Kalimantan Timur baru saja menangkap 13 karyawan TKBM Komura dan PDIP di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Palaran. Mereka disebut memeras para pengusaha yang hendak melakukan bongkar muat barang di Pelabuhan Palaran.
Bentuk pemerasannya, berdasarkan keterangan dari Divisi Humas Mabes Polri, adalah penetapan tarif buruh TKBM secara sepihak. Malah, beberapa kali mereka memeras tanpa pemberian jasa apapun. Belum diketahui berapa total hasil pemerasan tersebut walaupun Satgas berhasil mengamankan barang bukti uang tunai Rp6,1 miliar.
Presiden Joko Widodo melanjutkan pernyataannya dengan mengatakan angka Rp6,1 miliar tersebut sebagai angka yang besar. Ia menyakini hasil pemerasan selama ini lebih besar. "Itu baru yang ketahuan lho," ujar Presiden Joko Widodo.
Terakhir, pria asal Solo itu berharap OTT Pungli yang sudah terjadi selama ini menjadi pelajaran untuk pelayan publik lainnya. Pemerintah pun, kata Presiden Joko Widodo, masih terus mengembangkan ataupun menyempurnakan sistem untuk mencegah pungli terjadi.
"Perlu saya ingatkan ke semuanya, kami ini ingin memperbaiki sistem yang ada," ujarnya mengakhiri.
ISTMAN MP