TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendorong pencak silat di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menjadi destinasi wisata baru di dunia. Sebab, para petinggi dari sebelas perguruan silat telah mencetuskan daerah itu sebagai kampung pesilat sejak 2013.
“Ke depan, budaya yang ada perlu dimanfaatkan untuk menjadi destinasi wisata dunia dan industri,” kata dia seusai kunjungan kerja di Pendapa Muda Graha Kabupaten Madiun, Sabtu malam, 18 Maret 2017.
Menurut dia, untuk mewujudkan wacana tersebut perlu kerja sama sejumlah pihak. Pemerintah daerah diminta merinci pencak silat seperti tentang proses kaderisasi dan latihan yang telah melahirkan para pendekar. Pemerintah kabupaten diharapkan memberi konsep industri maupun sektor wisatanya.
“Nanti juga perlu didiskusikan bareng, termasuk dengan Kementerian Pariwisata maupun kementerian yang lain,” ujar Nahrawi.
Apabila wacana itu terwujud, ia melanjutkan, akan menambah destinasi baru di Indonesia yang bertaraf internasional. "Tidak menutup kemungkinan akan sebanding dengan Bali yang dikenal dengan eksotika alamnya," kata Nahrawi.
Bupati Madiun Muhatrom mengatakan pengembangan pencak silat menjadi destinasi wisata baru cukup berpotensi di daerahnya. Sebelas perguruan silat lahir dan berkembang di Madiun. Sebagian di antaranya memiliki padepokan yang berpusat di daerah tersebut.
Perguruan silat itu di antaranya Persaudaraan Setia Hati Terate, Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia Kera Sakti, dan Setia Hati Tuhu Tekat. “Mudah-mudahan bisa terwujud seiring dengan adanya jalan tol (Trans Jawa yang melintas Kabupaten Madiun),” ujar Muhtarom.
Ia meyakini konflik antarperguruan silat yang dulu kerap terjadi telah banyak berkurang sejak lima tahun terakhir. Untuk menghapus citra negatif tersebut, Muhtarom menyatakan wacana menjadikan pencak silat di Kabupaten Madiun sebagai lokasi wisata baru perlu diwujudkan.
NOFIKA DIAN NUGROHO