TEMPO.CO, Yogyakarta – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengharuskan peserta kuliah umum yang akan menghadirkan pendiri sekaligus Presiden Islamic Research Foundation (IRF) di India, Zakir Abdul Karim Naik alias Zakir Naik, pada 3 April 2017 mendaftar dengan menunjukkan kartu identitas lain yang masih berlaku.
Bagi peserta internal UMY yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan karyawan diwajibkan mendaftar dengan menunjukkan foto copy kartu identitas. Adapun masyarakat umum bisa mendaftar melalui online dengan meng-upload scan kartu identitas.
Baca: Gontor Undang Ulama Zakir Naik, Minta Dukungan Jusuf Kalla
“Ini untuk keamanan. Karena Zakir Naik orang yang populer sehingga perlu screening peserta,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat UMY Ratih Hermingtyas dalam konferensi pers di lobi rektorat Kampus Terpadu UMY, Senin, 20 Maret 2017.
Peserta yang sudah mendaftar, kata dia, akan mendapatkan barcode sebagai tiket masuk yang dikirimkan melalui email. Barcode tersebut dicetak peserta dan ditunjukkan beserta kartu identitas yang berlaku kepada panitia pada hari H. Barcode akan diberikan apabila peserta lolos verifikasi panitia. Ada sembilan alat screening untuk proses scan barcode yang akan disediakan.
Upaya pengamanan lainnya adalah melarang peserta membawa atribut kelompok apapun. “Kami larang keras. Karena ini kuliah umum. Bukan forum untuk menunjukkan eksistensi kelompok tertentu,” kata Ratih yang juga wakil ketua penyelenggara.
Simak: Ernest Prakasa Akui Kesalahan dan Minta Maaf Soal Zakir Naik
Selain alasan keamanan, Ratih menjelaskan pendaftaran dengan menggunakan kartu identitas yang berlaku juga karena kuota peserta yang dibatasi hanya untuk enam ribu orang di Sportorium UMY. Peserta juga diharuskan mengisi form tentang motivasi mengikuti acara. “Memang rumit. Biar tidak ada peserta yang hanya iseng,” kata Ratih.
Kehadiran Zakir Naik ke UMY, menurut Organizer Committee Nasional Muhammad Khaeruddin Hamsin, sudah direncanakan sejak Maret 2016. Namun Zakir baru bisa hadir tahun ini berkenaan dengan program Indonesian Visit 2017. Rencananya, Zakir akan berada di Indonesia pada 1-9 April 2017 untuk melakukan roadshow ke sejumlah perguruan tinggi.
Selain UMY, Zakir dijadwalkan ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Darussalam (Unida) Gontor di Ponorogo dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Kuliah umum di UMY mengambil tema “Religion as an Agent of Mercy and Peace." Tujuannya untuk menjelaskan pada masyarakat bahwa agama membawa misi suci penuh rahmat dan pesan kasih sayang sebagaimana tertuang dalam Surat Al Anbiya ayat 107.
Lihat: Aktivis Malaysia Desak Zakir Naik Dianggap Ancaman Keamanan
Meskipun ada yang menyebut Zakir sebagai tokoh yang kontroversial, menurut Khaeruddin dia dipilih karena keilmuannya. Zakir adalah ilmuwan yang hafal semua kitab suci, termasuk Al Quran. “Kami harapkan Zakir menjadi guide untuk menerapkan Al Quran sebagai dasar keilmuan,” kata Khaeruddin.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto menambahkan UMY sejak 2008 telah melakukan pembaruan kurikulum dengan menginternalisasi nilai-nilai agama dalam mata kuliah. Sedangkan Zakir dianggap sebagai ilmuwan yang karya-karyanya memgembangkan keilmuan dalam perspektif agama.
PITO AGUSTIN RUDIANA