TEMPO.CO, Jakarta - Jenis kendaraan yang disediakan bagi para mantan presiden dan wakil presiden adalah sekelas Toyota Camry. Kepala Sekretariat Presiden Darmansyah Djumala menuturkan sejumlah mantan presiden dan wakil presiden telah menerima fasilitas tersebut.
"Mulai dari Pak Habibie, Gusdur, Ibu Megawati, ke Pak Tri Sutrisno, Pak Boediono. Kami punya daftarnya diberikan bantuan mobil dan sopir, jenis Camry," kata Darmansyah ditemui di Kantor Kasetpres, Jakarta pada Rabu 22 Maret 2017.
Baca: Serba-serbi Mobil Dinas Presiden dari Masing-Masing Era
Dia menjelaskan, pemberian fasilitas tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden Serta Bekas Presiden dan Bekas Wakil Presiden Republik Indonesia. Aturan itu menyebutkan pemberian untuk bekas Presiden dan bekas Wakil Presiden yaitu rumah kediaman dan penyediaan kendaraan milik negara beserta pengemudinya.
Darmansyah berujar, selama ini adalah mantan presiden dan wakil presiden disediakan bantuan kendaraan sedan Toyota Camry 2.4 atau 3.0 tahun 2005 atau 2007.
Selain penggunaan sedan Camry oleh sejumlah mantan presiden dan wapres, Darmansyah mengatakan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperoleh bantuan kendaraan milik negara jenis Mercedes Benz tipe S600. Mobil Mercedes Benz S600 dengan klasifikasi kepresidenan tersebut, diberikan pada 2014.
Baca: Disebut Pinjam Mobil Negara, Ini Penjelasan SBY
Darmansyah mengatakan, Sekretariat Negara siap mengirimkan Camry kepada mantan Presiden SBY jika beliau berkenan. Pihak Setpres belum menawarkan penggunaan Camry kepada Yudhoyono karena Mercedes Benz S600 masih berada di SBY.
Masalah mobil ini membuat hubungan antara istana dengan Cikeas kembali panas. Hal ini mengemuka sejak adanya pemberitaan mobil Presiden Joko Widodo yang kerap mogok. Terakhir, Mercedes-Benz S 600 kepresidenan mogok saat melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Barat pada Sabtu pekan lalu, 18 Maret 2017. Setidaknya empat kali mobil Presiden mogok. Adapun total jumlah mobil kepresidenan ada delapan. Satu di antaranya dipinjamkan ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menilai ada tendensi untuk menyudutkan SBY dalam pemberitaan tentang mobil negara. Ia pun menyarankan Istana memperbaikinya.
Baca: Mobil Presiden Mogok, Mercedes Benz Klaim Sudah Servis Berkala
Demokrat, kata Hinca, menolak bila SBY disebut meminjam atau menguasai mobil negara ini secara ilegal. Hinca menjelaskan, mobil tersebut diserahkan oleh negara untuk menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 7 tentang hak keuangan/administratif presiden dan wakil presiden serta bekas presiden. Dalam Pasal 8 disebutkan, mantan presiden dan wapres mendapatkan sebuah kendaraan milik negara beserta pengemudinya. Namun, pada saat SBY selesai menjadi presiden, ia belum mendapatkan jatah kendaraan lantaran negara sedang berhemat.
Hinca melanjutkan, pada 20 Oktober 2014, mobil yang telah digunakan SBY selama 7 tahun tersebut diantar dan diserahkan ke rumah SBY. "Itu clear dan tidak ada cacat hukum," ucapnya. Saat diserahkan, mobil itu berstatus milik negara dan operasionalnya di bawah kendali pasukan pengamanan presiden.
SBY mengaku merasa disudutkan dengan pemberitaan soal mobil kepresidenan milik negara yang ia gunakan. SBY pun mengirimkan pesan singkat pada mantan menterinya untuk meminta masukan menghadapi isu tersebut.
SBY mengirimkan pesan pada mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto. Pesan itu dikirimkan pada Selasa, 21 Maret 2017 pukul 22.00.
Baca: Polemik Mobil Kepresidenan, Ini Bunyi SMS SBY ke Mantan Menteri
"Saya meminta pandangan dari Bapak-Bapak, bagaimana cara yg paling cepat & tepat utk melakukan klarifikasi ini," tulis SBY dalam SMS-nya. SBY meminta rekomendasi dari tiga mantan pembantunya itu andai Istana tidak meluruskan pemberitaan malam itu juga. "Haruskah saya melakukan klarifikasi sendiri? Melalui media sosial saya sudah diserang dgn kata-kata yg "kejam". Maaf telah merepotkan. Terima kasih," ucap SBY.
Adapun mobil yang dipinjamkan ke SBY tersebut sedang diperbaiki. SBY juga sedang dalam proses mengembalikan mobil tersebut.
AHMAD FAIZ | AMIRULLAH SUHADA | ANTARA