TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini menganggap pemerintah tak tepat mengalokasikan dana haji untuk proyek infrastruktur. Ia menyarankan dana haji dikembalikan seperti fungsinya. “Dana haji dikembalikan kepada peningkatan kualitas penyelenggaraan haji itu sendiri,” kata dia di Jakarta, Kamis, 23 Maret 2017.
Menurut Hemly, alokasi dana haji bisa dipakai untuk proyek infrastruktur, tapi harus berkaitan dengan peningkatan kualitas sektor haji. Ia mencontohkan, penyediaan asrama haji yang memadai.
Baca : Soal Santunan Korban Crane Jatuh di Mekkah, Menag: Kita Diminta Bersabar
Helmy menambahkan, dana haji bisa diarahkan pada infrastruktur berupa maktab atau pemondokan haji di Madinah atau Mekah. Pada intinya, dana harus dikelola terlebih dahulu untuk perbaikan penyelenggaraan ibadah haji.
Helmy menuturkan kondisi penyelenggaraan haji di Indonesia berbeda dengan Malaysia. Di Malaysia, dana haji bisa dialokasikan ke infrastruktur rumah sakit dan pendidikan, bahkan ke sektor bisnis. Namun di negara tersebut, penyelenggaraan haji sudah baik.
Helmy mengatakan kondisi penyelenggaraan haji di Indonesia belum bisa disamakan dengan Malaysia. Sehingga dana haji di Indonesia baru bisa dialokasikan ke proyek infrastruktur seperti Malaysia apabila penyelenggaraan haji sudah memadai. “Kalau Indonesia ke pengelolaan haji dulu,” kata dia.
Simak : Angkot vs Ojek Online, Kapolri Tito Tegur Keras Polisi di Bogor
Pemerintah mengungkapkan terbukanya rencana pengalokasian dana haji untuk pembangunan infrastruktur. Kepala Badan Perencanaan Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan, setoran dana haji ke Kementerian Agama mencapai lebih dari Rp 70 triliun. Dana itu, kata dia, bisa dipakai untuk proyek infrastruktur, baik langsung maupun tidak langsung, seperti proyek berbasis sukuk.
Namun Bambang mengusulkan adanya Badan Pengelola Keuangan Haji. Ia menambahkan investasi dana haji untuk proyek infrastruktur akan mendapatkan imbal hasil yang bagus. Meski begitu, proyek-proyek infrastruktur yang akan dibiayai harus benar-benar dipilih dengan cermat.
DANANG FIRMANTO