TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita meminta masyarakat tak khawatir akan peredaran daging busuk dan berbahaya asal Brasil. Pasalnya, Indonesia tak mengimpor daging dari sana.
“Kita tidak dan belum pernah memasukkan daging dari Brasil,” kata dia kepada Tempo lewat pesan pendek, Kamis, 23 Maret 2017. Dengan begitu, dia mengatakan, temuan daging busuk dan mengandung zat karsinogen, penyebab kanker di Brasil, tak mungkin beredar di Tanah Air.
Baca Juga: Lima Negara Boikot Daging Asal Brasil
Skandal daging busuk dan mengandung zat berbahaya menjadi sorotan setelah pekan lalu kepolisian federal Brasil mengungkap praktek curang sejumlah pabrik pengolahan dan pengemasan daging di negara tersebut. Cina, Korea Selatan, Jepang, dan sejumlah negara Uni Eropa langsung menghentikan impor daging dan produk peternakan dari Brasil.
Sejumlah perusahaan pengolahan daging di negara tersebut, berdasarkan laporan kepolisian setempat, diduga menggunakan zat kimia yang mengandung karsinogen untuk menyamarkan bau dari daging yang sudah busuk.
Saat ini, Brasil mengekspor produksi daging dan produk olahannya ke 150 negara di dunia. Seperti dilaporkan Reuters, pada 2016, nilai ekspor daging ayam dari Brasil mencapai US$ 5,9 miliar dan US$ 4,3 miliar untuk daging sapi. Nilai ekspor daging Brasil secara keseluruhan termasuk dengan daging olahan mencapai US$ 17,9 miliar. Cina tercatat menjadi negara pengimpor daging sapi terbesar dari Brasil.
Simak: Tarif Baru Taksi Online, Luhut: Kalau Menolak, Pergi dari Sini
Adapun menurut CNBC, Sekretaris Eksekutif Kementerian Pertanian Brasil Eumar Novacki mengatakan terkuaknya skandal ini menimbulkan kekhawatiran pada konsumen, baik di dalam negeri mereka sendiri maupun di luar negeri.
Novacki menegaskan, aksi culas pengusaha ini hanya melibatkan sebagian kecil. Dia menggambarkan sistem inspeksi makanan dan proses sertifikasi di Brasil sangat ketat. Novacki juga menyebutkan bahwa seluruh ekspor produk Brasil selalu diperiksa di negara lain.
PRAGA UTAMA