TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Brasil menyatakan skandal daging ekspor bemutu rendah bakal menggerogoti sumber pendapatan utama mereka. Reuters mengutip pernyataan Menteri Pertanian Brasil Blairo Maggi, yang memperkirakan pangsa pasar daging asal negaranya bakal menciut sekitar 10 persen.
Sebelum kasus ini mencuat, tutur Maggi, Brasil mampu mengekspor daging dengan nilai US$ 64 juta per hari. "Namun, Selasa 21 Maret 2017, turun menjadi hanya US$ 74 ribu," kata dia, di hadapan Komite Senat di Sao Paulo, Rabu lalu waktu setempat, 22 Maret 2017.
Menurut Maggi, pemerintah saat ini berupaya melobi Cina dan Hong Kong agar tidak membekukan permintaan ekspor mereka secara permanen. Hingga kini, Cina dan Hong Kong baru menghentikan sementara impor daging dari Brasil dan belum menetapkan tenggatnya. Dua negara itu memang menjadi pasar utama dengan nilai ekspor US$ 14 miliar atau sepertiga dari nilai total ekspor daging dari Brasil.
Baca: Kementan: Tahun Lalu Impor Daging Sapi Belum Maksimal
Maggi juga mengatakan pemerintah berkomitmen menyelamatkan industri daging dari keterpurukan. Salah satu cara memperbaiki kepercayaan konsumen, ucap dia, adalah memberantas praktek suap dan korupsi yang menggerogoti industri ini.
Pemerintah Brasil sudah memecat 33 inspektur kesehatan yang bertanggung jawab mengawasi pabrik-pabrik pengemasan daging yang digerebek polisi akhir pekan lalu.
"Kami ibarat dihajar langsung di perut. Kami harus memulihkan kondisi dengan mereorganisasi personel dan menjelaskan kepada dunia apa yang terjadi. Hanya sebagian orang saja yang melakukan kesalahan, bukan sistem atau industrinya," kata Maggi. Ia mengatakan pemerintah Brasil memiliki target mendongkrak pangsa pasar dalam industri makanan dunia dari 7 persen menjadi 10 persen tahun ini.
Simak: Pemerintah Ingin Kontribusi Swasta di Proyek Jalan 27 Persen
Gejolak industri daging Brasil merupakan buntut dari Operasi "Weak Flesh" yang digelar polisi dan otoritas pangan pada Jumat, 17 Maret 2017. Setelah melakukan investigasi selama dua tahun terakhir, polisi menemukan adanya perusahaan importir besar yang memasarkan daging tak higienis.
Dalam operasi yang melibatkan 1.000 petugas di 194 lokasi itu, ditemukan ribuan sampel daging berkualitas rendah dan busuk yang bakal diekspor. Polisi mengeluarkan 27 perintah penangkapan serta menutup 21 pabrik, antara lain milik Grup BRF dan JBS, eksportir daging terbesar di dunia.
Pemerintah pun memecat 33 inspektur kesehatan karena lalai mengawasi pabrik tersebut. Mereka akan dijerat dengan pasal suap dan korupsi. Kini, polisi masih menyelidiki 100 orang yang terlibat dalam kasus ini, dari pegawai pabrik pemberi suap hingga petugas yang menerima duit rasuah itu.
Simak: Kondisi Ini Bisa Membuat IHSG Tembus 6.000
Ada juga petugas yang diduga memberikan izin penjualan produk daging bermasalah, memalsukan dokumen, serta melalaikan kewajiban mengecek kemasan daging siap ekspor.
Kini, importir yang memboikot daging Brasil bertambah menjadi 10 negara. Empat negara yang baru mengumumkan penghentian impor adalah Swiss, Kanada, Meksiko, Afrika Selatan, dan Jepang. Perusahaan retail Wal-Mart telah menghentikan penjualan daging dari 21 pabrik pengemasan yang ditutup polisi di Brasil.
Aktivis dari lembaga perlindungan konsumen Proteste, Sonia Amaro, menyesalkan tindakan pemerintah yang masih mengizinkan pabrik-pabrik itu memasok kebutuhan lokal. "Apakah orang Brasil kalah penting dibanding konsumen asing?" ujarnya.
FERY FIRMANSYAH
Bersaing Ketat dengan India
Jika boikot terus berlanjut, Brasil akan kehilangan gelar sebagai eksportir daging terbesar di dunia. Posisinya bisa dicaplok India, yang kuantitas ekspornya cukup tinggi, khususnya ke kawasan Asia Tenggara.
Lima Eksportir Daging Sapi Terbesar (ribu metrik ton setara karkas)
Amerika Serikat
2014: 1.167
2015: 1.028
2016: 1.120
2017*: 1.193
Brasil
2014: 1.909
2015: 1.705
2016: 1.850
2017*: 1.950
India
2014: 2.082
2015: 1.806
2016: 1.850
2017*: 1.925
Australia
2014: 1.851
2015: 1.854
2016: 1.385
2017*: 1.325
Selandia Baru
2014: 579
2015: 639
2016: 580
2017*: 550
Total Produksi Daging Sapi Dunia (ribu metrik ton setara karkas)
2014: 61.093
2015: 60.022
2016: 60.486
2017*: 61.318. *Perkiraan sampai Oktober