INFO BISNIS - Air berperan vital dalam menjaga keberlangsungan kehidupan. Sebagian besar tubuh manusia terdiri atas cairan. Secara medis, manusia dikalkulasikan hanya bisa bertahan hidup tanpa mengkonsumsi air selama 3-5 hari saja. Dengan begitu krusialnya manfaat air, maka kualitas hidup manusia sangat tergantung kualitas air yang dikonsumsi.
Air yang baik dan sehat membuat ekosistem sehat dan tetap terjaga sehingga menjadikan manusia lebih sejahtera. Sebaliknya, kualitas air yang buruk berdampak menurunkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan. Dalam skala yang lebih luas, air bersih dan sehat sangat penting bagi perkembangan sosial dan ekonomi.
Melihat vitalnya fungsi air, sudah seharusnya air dimanfaatkan secara bijak dan dijaga dari pencemaran. Namun kenyataannya air masih dihamburkan, dicemari, dan disia-siakan. Kesadaran masyarakat dalam menghemat air dan menjaga kebersihan lingkungan hidup masih rendah sehingga ketersediaan air bersih terus berkurang.
Jakarta merupakan salah satu wilayah yang memiliki hambatan dalam memenuhi ketersediaan air bersih untuk warganya. Akibat pencemaran, dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta, hanya sebagian kecil yang bisa menjadi sumber air baku untuk menjadi air bersih, itupun harus melalui pre-treatment. Momentum World Water Day (Hari Air Dunia) 2017, yang diperingati setiap 22 Maret kembali menjadi pengingat akan komitmen semua pihak dalam menjaga air dan kelangsungannya. Pada 2017, World Water Day mengusung tema “Air dan Air Limbah”.
Kebutuhan air bersih disadari merupakan hak setiap orang. Berpijak dari pemikiran ini, PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) sebagai operator air bersih di wilayah barat Jakarta berkomitmen menghasilkan air bersih bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat Ibu Kota sehari-hari.
“Momen World Water Day bagi PALYJA bukan sekadar acara seremoni. Dalam menjaga air, kami terus berkomitmen dan konsisten melakukannya sepanjang tahun dan bekerja sama dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan,” tutur Corporate Communications and Social Responsibility Division Head PALYJA Meyritha Maryanie.
PALYJA akan memperingati Hari Air Dunia (World Water Day) pada 26 Maret 2017 di halaman Gedung Arthaloka Jakarta dengan tema “Walk for Water 2017” dengan melibatkan masyarakat secara langsung lewat berbagai aktifitas seperti jalan sehat (fun walk) di area Car Free Day sambil memungut sampah, talkshow dengan tema “Air Bersih dan Air Limbah” dan beragam acara lain. Dalam fun walk tersebut, masyarakat diajak memungut sampah di sepanjang jalan yang dilewati.
Edukasi Bersama Komunitas dan Generasi Muda
Menyadari pentingnya peran semua pihak, PALYJA mengajak masyarakat untuk bergerak. Salah satunya lewat PALYJA Green Community (PGC). Komunitas ini didampingi dan dilatih dalam upaya membentuk masyarakat yang bersih, sehat, dan hijau dalam upaya menjaga air dan lingkungan. “Saat ini, ada tujuh PGC yang kami dampingi. Kami memberikan pelatihan di antaranya terkait dengan bijak menggunakan air, sanitasi, daur ulang sampah, dekomposting, dan lain-lain” ujar Meyritha.
Terkait dengan sampah, PALYJA juga bekerja sama dengan organisasi LabTanya dengan memberikan edukasi secara teori dan praktek langsung kepada masyarakat yang tergabung dalam PGC PALYJA di Karet Tengsin, Jakarta Pusat, dan Gandaria Utara, Jakarta Selatan, selama medio Agustus-September 2016. Masyarakat diberi pelatihan bukan hanya mendaur-ulang sampah, akan tetapi juga bagaimana mengurangi sampah rumah tangga. Hal itu dipraktekkan selama beberapa pekan dan hasilnya sangat menakjubkan. Ternyata warga mampu mengurangi sampah rumah tangganya terutama yang berbahan plastic. “Mengedukasi tentang sampah dan kebersihan lingkungan kepada masyarakat bukan hal yang mudah. Awalnya muncul resistensi, tetapi hal ini harus terus kami lakukan,” ucap Meyritha.
Tidak hanya lewat PGC, PALYJA menyadari bila edukasi diperlukan sejak dini. Selama beberapa tahun ini, PALYJA secara rutin mengundang siswa-siswa sekolah dasar dari berbagai sekolah untuk mengunjungi Instalasi Pengolahan Air PALYJA dan sebaliknya PALYJA juga melakukan roadshow ke sekolah sekolah untuk mengedukasi para siswa sekolah dasar mengenai pentingnya air dan juga konservasi air. Di Instalasi para siswa melihat langsung pengolahan air baku hingga menjadi air bersih yang siap didistribusikan. Mereka melihat bahan baku air yang berasal dari sungai yang sudah tercemar limbah rumah tangga. Pada kesempatan itulah PALYJA mulai membangun kesadaran anak-anak betapa pentingnya untuk menjaga kelestarian sungai antara lain dengan tidak membuang sampah ke sungai karena sungai merupakan bahan baku air minum. Selain itu anak-anak juga melihat sendiri proses pengolahan air yang cukup rumit. Oleh sebab itu mereka harus bijak menggunakan air. Para siswa itu pun diberikan tip praktis menghemat air, yang bisa diaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun sekolah.
Sejak 2009, PALYJA secara rutin menyelenggarakan lomba mengarang tingkat SD bertajuk air dan lingkungan yang biasanya dikaitkan dengan tema Hari Air Dunia. Para pemenang lomba ini (10 siswa SD) kemudian didaulat menjadi Sahabat Air Cilik PALYJA. Mereka diajak melakukan kegiatan nyata di lapangan dan menghadapi contoh kasus penyebab kekeringan dan pencemaran air, penanaman pohon, melakukan berbagai kegiatan di sungai seperti arung sungai dengan mengambil sampah, menebar bibit ikan dan lain-lain. Dengan edukasi yang mencukupi, Sahabat Air Cilik PALYJA ini diharapkan menjadi agen-agen dalam upaya menjaga kelestarian air dan lingkungan di Jakarta.(*)