TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sebanyak 64 anggota Polri mendapat penghargaan dari Polisi Diraja Malaysia (PDRM) karena ikut membantu membebaskan Ling Ling, warga Johor Bahru Malaysia yang diculik 21 Februari 2017.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Polisi Diraja Malaysia, Irjen Tan Sri Dato' Sri Khalid Abu Bakar di Putrajaya, Kuala Lumpur, Sabtu 25 Maret 2017 dengan disaksikan oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian, Kadiv Hubungan Internasional Irjen Malta, Kabarhakam Irjen Putu Eko Bayuseno dan Kadiv Humas Irjen Pol Boy Rafly Amar.
Baca : Kasus Penculikan Ling Ling, Begini Kronologinya
Sebanyak 11 orang mewakili pemberian penghargaan tersebut. Mereka maju satu per satu menerima piagam penghargaan.
Mereka yang menerima penghargaan adalah Kombes Polisi Herry Heriawan SIK MH, Ajun Kombes Pol Raden Bagoes Wibisono SIK, Ajun Komisaris Polisi Malvino Edward SH SIK, Kompol Teguh Nugroho SH SIK MIK.
Kemudian Ajun Kompol Chrisman Panjaitan, Ajun Kombes Pol Jery Raymond Siagian SIK MSI, Ajun Kombes Pol Dedy Murti SIK MSI, Kompol Ari Cahya, Ajun Kombes Pol Aris Supriyono SIK MSI, Kombes Pol Helmy Santika SIK MSI, Ajun Kompol Rivan Richard SIK.
Penculikan Ling Ling diduga karena pelaku mengincar uang tebusan. Penculik meminta uang tebusan 5 juta dolar Singapura atau Rp 50 miliar.
Simak juga : Gereja Bethel di Banjarmasin Ditolak Warga, Begini Reaksi Pemda
Penculikan saat itu dilakukan enam warga Malaysia. Namun, setelah menculik, mereka membawa korban ke Tamiyang, Batu Aji, Batam, yang merupakan daerah terpencil.
Berkat kerja sama kepolisian Malaysia dan Indonesia, Ling Ling bisa ditemukan dan enam pelaku yang diduga terlibat penculikan ditangkap. Mereka ditemukan keberadaannya pada 19 Maret 2017.
Polri dan kepolisian Malaysia tengah memburu satu orang yang diduga sebagai otak penculikan. Ada satu nama yang menjadi buron, yaitu Wak Lan, warga Malaysia yang menjadi otak penculikan.
"Pembebasan ini kerja sama Bareskrim Mabes Polri dan Kepolisian Riau. Sandera berhasil kita bebaskan setelah mereka minta tebusan uang. Pelaku empat orang WNI sudah ditangkap tetapi 'master mind'-nya ternyata warga Malaysia. Sudah kita informasikan dan ditangkap juga," kata Tito, 25 Maret 2017.
Tito mengatakan peristiwa tersebut merupakan bukti kerja sama yang riil dan menunjukkan bahwa hubungan kepolisian Indonesia dan Malaysia sangat dekat.
ANTARA