TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Akseyna Ahad Dori meyakini bahwa pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia berada di lingkungan dekatnya. Mardoto orang tua Ace -sapaan Akseyna- yakin bahwa anaknya tewas dibunuh oleh seseorang.
Ia menduga orang yang membunuh Ace, berada di lingkungan sekitar anaknya. "Orang yang ada di lingkungan dekat Akseyna. Bisa di kampus atau di kosnya," kata Mardoto, Ahad, 26 Maret 2017. Ia menambahkan, "bagi saya, teman bukan tidak mungkin."
Dugaan Mardoto merujuk pada sejumlah bukti yang ia temukan. Apalagi, dia berujar, ada orang yang masuk ke kamar indekos Akseyna di Wisma Widya, Beji, Depok, selain teman dekat Ace, yakni Achmad Jibril Jamaludin."Ada yang ke kos selain dia, tapi memang tidak banyak," ucapnya.
Bahkan, menurutnya, teman Ace bisa jadi dua kemungkinan. Pertama kata Mardoto, teman yang bisa sebagai pelaku pembunuhan langsung. Dan kedua, teman yang membantu orang lain. "Saya yakin pelaku (pembunuh Akseyna) lebih dari satu," ujarnya.
Dua tahun lalu, jasad Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga UI. Saat ditemukan di tubuh Akseyna masih menempel tas ransel berisi batu yang diduga sebagai pemberat agar ia tenggelam. Polisi menduga awalnya Akseyna bunuh diri, tetapi mereka kemudian meyakini kematian Akseyna karena pembunuhan. Namun hingga kini polisi belum bisa menemukan bukti baru terkait kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI itu.
IMAM HAMDI