TEMPO.CO, London—Kepolisian Inggris secara resmi menyatakan bahwa pelaku teror London, Khalid Masood, bertindak seorang diri.
Seperti dilansir AFP, Ahad 26 Maret 2017, Wakil Komisioner London Neil Basu mengatakan bahwa,”Ada kemungkinan aparat tidak akan mengetahui mengapa Masood melakukan serangan itu.”
Baca Juga:
Baca: Siapa Khalid Masood, Pelaku Teror London?
"Namun kami yakin ia terinspirasi propaganda teroris atau diperintahkan orang lain. Jika benar ada dalang, kami akan memburu dia.”
Lima orang tewas, termasuk Masood, dan 50 orang lainnya terluka ketika pria 52 tahun itu menabrakkan mobilnya ke jembatan dekat gedung parlemen Inggris di Westmenister.
Ia kemudian keluar mobil dan menusuk Keith Palmer, polisi penjaga gedung parlemen, hingga tewas.
Basu membenarkan bahwa insiden mematikan ini hanya terjadi dalam 82 detik.
Baca: Teror London, Turis Tertahan 135 Meter di Atas Wahana London Eye
Kepolisian Inggris menyebut Masood memiliki catatan kejahatan tetapi tidak terkait dengan ancaman teror.
Terlahir sebagai Adrian Elms di Kent, Inggris, pria ini kemudian berganti nama menjadi Adrian Ajao, sesuai nama keluarga ayah tirinya.
Pada awal 2000-an, Masood dihukum karena melukai wajah seorang pria dengan pisau di sebuah pub.
Pasca-serangan London, polisi sempat menggrebek sebuah apartemen di Kota Birmingham. Aparat juga menangkap 11 orang, tetapi 9 diantaranya dibebaskan tanpa dakwaan.
Seorang pria berusia 58 tahun yang ditangkap di Birmingham telah didakwa berdasar Undang-undang Terorisme. Sedangkan seorang perempuan berusia 32 tahun yang ditangkap di Manchester, bebas dengan jaminan.
AFP | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI