TEMPO.CO, Lima - Seekor anjing di Peru terekam kamera membawa ember menggunakan taringnya untuk meminta air di satu wilayah di Ibu Kota Lima. Anjing itu telah menarik simpati banyak orang.
Banjir bandang yang melanda Peru baru-baru ini menyisakan kisah pilu bagi banyak orang yang kehilangan keluarga tercinta dan harta benda, tak terkecuali seekor anjing.
Anjing itu membawa ember menggunakan mulutnya untuk meminta air kepada penduduk di Lima. Hewan bertaring yang tidak diketahui namanya tersebut mengelilingi Chorrillos, salah satu wilayah yang mengalami kekurangan air akibat bencana yang menewaskan sekitar 75 orang dan menyebabkan lebih dari satu juta lain terpaksa mengungsi.
Baca juga: 46 Ekor Anjing Asal Korea Selatan Diselamatkan ke Amerika Serikat
Buntut dari bencana yang berlangsung pada pertengahan Maret ini, perusahaan pengelolaan air minum nasional Peru mematikan pasokan air bersih karena telah terkontaminasi dengan lumpur.
Masyarakat pun harus mengantre lama di beberapa tempat yang telah ditentukan untuk memperoleh air bersih dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak terkecuali anjing itu.
Anjing cerdas itu memutuskan bergabung dalam antrean dengan membawa ember sendiri untuk memastikan kebutuhan air terpenuhi. Aksi anjing itu menarik perhatian banyak orang, yang lantas merekam kejadian langka tersebut.
Seperti dilansir Daily Mail pada 26 Maret 2017, gambar dan videonya langsung menjadi viral dan telah dibagikan ribuan kali dalam beberapa jam setelah diunggah ke media sosial.
Baca juga: Anjing Ini Selamatkan Balita dari Suhu Minus 21
Beberapa netizen juga mengekspresikan perasaan iba melalui komentar pada video yang dibagikan tersebut.
Salah satu netizen, Josselyn Ortiz, mengatakan, “Lihatlah wajah ini ketika ia membelai, itu seperti ia sedang berpikir, ‘Jangan berpikir tentang mencurangi saya dengan trik Anda, karena saya tidak akan memberikan ember’.”
Netizen lain, Donova Sba, berujar, “Ini seperti ia mencari pemiliknya untuk menunjukkan kepadanya, ‘Lihat, saya memiliki air, di mana kau?’,”
Bencana yang menimpa Peru kali ini disebut sebagai yang terburuk dalam dua dekade terakhir. Curah hujan tidak biasa yang diikuti dengan serangkaian badai telah membuat sungai meluap, tanah longsor, dan banjir di sepanjang pantai utara Peru.
DAILY MAIL | BORED PANDA | YON DEMA