TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berdebat dengan pesaingnya Anies Baswedan di acara Mata Najwa pada Senin malam, 27 Maret 2017. Diskusi itu dipandu oleh Najwa Shihab selaku moderator yang menanyakan sejumlah masalah Jakarta mulai dari kesehatan, transportasi, pendidikan, dan program layanan sosial ekonomi termasuk soal gaya kepemimpinan.
“Bagaimana anda menggambarkan gaya kepemimpinan anda?” ujar Najwa menanyakan kepada Ahok dan Anies. Ahok menegaskan bahwa gaya kepemimpinannya harus menjadi motor dalam hal transparansi dan profesionalitas. Dia juga menekankan bahwa pemimpin harus melayani semua warga dan tidak memihak.
Baca: Anies Anggap Open Governance di Jakarta Baru Sebatas Teknologi
“Bagi saya pemimpin harus jadi model, makanya saya haru datang pagi, disposisi satu minggu beres,” kata Ahok menjelaskan program kerja yang sudah ia lakukan. Dia juga mengatakan menggaji setiap PNS dengan tinggi dan mengukur kinerja mereka.
Dalam hal pendidikan Ahok mengatakan telah mengeluarkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Setiap anak sekolah kurang mampu dapat sekolah secara gratis. Mereka juga bisa menggunakan KJP untuk membeli tas, laptop, membeli daging, dan lain sebagainya.
Namun bagi Anies Baswedan, kepemimpinan harus efektif merumuskan masalah dengan benar dan memiliki ukuran yang jelas. Kata Anies, memimpin masyarakat bukan hanya membuat program atau memperbaiki infrastruktur tapi menjadi cerminan masyarakat.
Baca: Tidak Tahan, Ahok Ikut Berjoged di Konser Kemang Beatles Day
“Kalau bicara kartu (untuk warga miskin) empat tahun belum selesai, tapi infrastruktur cepat,” ucap Anies menyindir Ahok. Dia juga menyindir bahwa pemimpin harus menjadi keteladanan dalam hal sikap dan perbuatan. “Saya yakin Jakarta butuh pemimpin efektif, kepemimpinan yang mengayomi, bukan berpihak ke atas, tapi mengayomi semuanya.”
Ahok mengatakan bahwa ia tak bisa mengayomi semua masyarakat. “Kalau tidak benar pasti tidak bisa saya rangkul, dan saya bangun infrastruktur itu buat orang,” ujar Ahok. “Di sini ada problem, (Ahok) tidak bisa membedakan artinya merangkul dengan menegakkan aturan.”
Sampai saat ini, proses debat masih terus terjadi. Anies lebih banyak membeberkan program-programnya sembari mengkritik Ahok. Di satu sisi, Ahok juga mempertahankan program yang sudah ia lakukan. Mereka berdebat secara live di Metro TV.
AVIT HIDAYAT