TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi menguat. IHSG hari ini diprediksi bergerak di kisaran 5.378 hingga 5.603.
William mengatakan potensi penguatan IHSG didorong masuknya aliran modal (capital inflow).
Baca juga: Wall Street Berakhir Bervariasi Setelah Dilanda Aksi Jual"
IHSG terlihat masih memiliki kekuatan naik yang cukup besar dengan ditunjang capital inflow yang terus terjadi," kata dia, seperti dilansir keterangan tertulis, Rabu, 29 Maret 2017.
Menurut William, aliran modal masuk berkelanjutan sejak awal tahun. Ia menilai capital inflow mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Kepercayaan tersebut akan mendongkrak kenaikan IHSG serta mencetak rekor harga saham terbaru.
Bulan ini, IHSG dua kali memecahkan rekor baru. Rekor pertama terjadi pada 17 Maret 2017. Sore itu, IHSG ditutup menguat di level 5.540,43 poin. Rekor penutupan IHSG sebelumnya terjadi pada 7 April 2015 di level 5.523,29 poin. IHSG kembali mencetak rekor pada 23 Maret 2017. Indeks ditutup di 5.563.
IHSG pada perdagangan Senin, 27 Maret 2017, ditutup melemah. Indeks turun 0,47 persen ke posisi 5.541. Enam dari sembilan saham sektoral melemah. Sektor finansial mengalami penurunan terbesar, yaitu 1,22 persen. Investor asing mencatat net buy Rp 396 miliar.
VINDRY FLORENTIN