TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan jalan tol ruas Semarang-Batang mendapat suntikan dana talangan tanah dari pinjaman sindikasi Bank Mandiri dan BCA senilai Rp1,87 triliun.
Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Dikdik Yustandi mengatakan pendanaan tersebut bertujuan untuk memperkuat percepatan pembangunan proyek infrastruktur. Pembangunan infrastruktur ini lah nantinya dapat meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya pergerakan barang dan jasa.
Baca: Jalan Tol Yogya - Cilacap Bikin Resah, Sultan: Itu Masih Isu
"Menyalurkan kredit ini menjadi implementasi konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama," ujar Didik saat penandatanganan perjanjian kredit dengan PT Jasamarga di Kantor Pusat Jasamarga, Jakarta, Rabu, 29 Maret 2017.
Baca: Atasi Hambatan Jalan Tol, Pemerintah Siapkan Inpres
Menurut Didik, Bank Mandiri ingin mendukung pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting lain, seperti pembangunan jalan tol, pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. "Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian," kata dia.
Didik menuturkan hampir 75 persen keterlibatan Bank Mandiri dalam berbagai proyek jalan tol tersebut telah direalisasikan secara sindikasi, baik dengan bank BUMN maupun bank swasta. "Ini merupakan salah satu strategi untuk mengelola risiko dan menjaga kualitas pembiayaan," kata Dikdik.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang-Batang, Saut Parlindungan Situmorang menjelaskan dana talangan itu akan digunakan untuk mempercepat proses pembebasan lahan ruas tol Semarang - Batang. Sebab Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ingin pembangunan tol segera diselesaikan sesuai dengan rencana konstruksi. Target kontruksi rencananya akan selesai pada Oktober 2018.
"Minimal lebaran nanti sudah bisa dilalui secara fungsional. Kita lagi berusaha, diharapkan bisa dua lajur," kata dia. "Memang itu sangat berbanding pada pengadaan tanah, kalau saja pembebasan tanah lebih cepat selesai kita yakin juga bisa kerjakan lebih cepat."
RICHARD ANDIKA | ALI HIDAYAT