TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak terganggu dengan adanya aksi 313 yang berlangsung hari ini, Jumat, 31 Maret 2017. Sebelum bertemu dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan, Jokowi menerima kunjungan Ketua Parlemen Kerajaan Bahrain (Council of Representatives Kingdom of Bahrain) Ahmed Ibrahim Rashed Almulla serta Pelaksana Tugas Dubes Bahrain Yasser Habib Al-Haddad.
Baca juga: Ma'ruf Amin Bertemu Jokowi saat Aksi 313, Apa yang Dibahas?
Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir menyampaikan soal pertemuan Jokowi dengan Ketua Parlemen Bahrain. "Bari saja Bapak menerima kunjungan kehormatan. Hal ini meliputi pertemuan dan penandatanganan nota kesepahaman yang intinya peningkatan kerja sama di berbagai bidang," ujar Fachir di Istana Kepresidenan, Jumat, 31 Maret 2017.
Salah satu kerja sama yang akan ditingkatkan, kata Fachir, adalah bidang pemberantasan terorisme. Hal tersebut dilakukan karena Bahrain dan Indonesia sama-sama mengalami dampak terorisme. Ia menambahkan untuk format kerja sama terkait isu terorisme secepatnya akan dibahas lebih lanjut.
Selain itu, peningkatan kerja sama di bidang ekonomi juga akan dilakukan. Fachir mengatakan, Presiden Joko Widodo mengharapkan investasi Bahrain di Indonesia ditingkatkan lagi. Sebab, menurut Jokowi, nilainya saat ini masih terlalu kecil. "Nilainya kecil, sekitar 800 ribu dollar Amerika Serikat di tiga proyek," ujar Fachir.
Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Ketua MUI Terlambat karena Aksi 313
Kerja sama bidang ekonomi terkait percepatan langkah dalam mewujudkan kerja sama ekonomi dengan Gulf Cooperation Council, kata Fachir, juga dibahas dalam pertemuan itu.
ISTMAN M.P.