TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan laju rupiah masih berpotensi melemah. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran support Rp 13.330 dan resisten Rp 13.290.
Reza mengatakan pelemahan rupiah dipicu kuatnya pergerakan positif dari dolar Amerika. "Pelaku pasar tampak masih bersikap risk averse (menolak risiko), sehingga permintaan terhadap dolar Amerika sebagai mata uang save heaven masih cukup tinggi," katanya, seperti dilansir dari keterangan tertulisnya, Jumat, 31 Maret 2017.
Baca: MRT Jakarta, Ini Kelanjutan Rencana Induk 12 TOD
Menurut Reza, laju dolar Amerika meningkat karena memanfaatkan efek negatif pergerakan euro. Pengajuan keluarnya Inggris dari Uni Eropa sebagai kelanjutan hasil jajak pendapat masyarakat Inggris sebelumnya, memberikan efek negatif pada pergerakan laju euro.
Rupiah kemarin ditutup melemah tipis di pasar spot. Nilainya melemah 0,02 persen atau 2 poin ke Rp 13.316 per dolar Amerika. Rupiah dibuka menguat walau tipis. Rupiah menguat 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp 13.313 per dolar Amerika.
Simak: Sri Sultan Khawatir Bandara Kulon Progo Tak Dinikmati Gunungkidul
Namun rupiah justru menguat di kurs tengah Bank Indonesia. Nilai rupiah naik 0,05 persen menjadi Rp 13.316 per dolar Amerika.
VINDRY FLORENTIN