TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyampaikan saat ini petugas berfokus mengevakuasi korban yang tertimbun akibat tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
"Semua dikerahkan dan fokus mencari korban tertimbun yang diperkirakan masih berjumlah belasan," ujarnya, Sabtu, 1 April 2017.
Baca juga: Kuis Jokowi di Facebook Pesertanya 100 Ribu, Apa Saja Jawabannya?
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku prihatin atas bencana tanah longsor karena sebenarnya sudah dapat diketahui tanda-tandanya sejak awal. Menurut dia, adanya korban jiwa dalam bencana tanah longsor seharusnya bisa dihindari karena Badan Penanggulangan Bencana Daerak setempat telah mengingatkan.
Gus Ipul berharap alat berat yang sudah disiagakan di lokasi dapat ditambah dan korban yang ditemukan tertimbun dapat diselamatkan secepatnya. Saat ini BPBD Jawa Timut, BPBD Ponorogo, Bupati Ponorogo, serta petugas siaga bencana dan relawan lainnya sudah berada di lokasi untuk evakuasi, termasuk posko di Desa Banaran.
Baca juga: Bupati Purwakarta Kritik Anak Gugat Ibu: Kasih Sayang Kok Dipaket
Ia juga berharap ke depan tidak ada lagi korban jiwa yang tertimbun tanah longsor dan meminta masyarakat yang tinggal di perbukitan maupun tebing bisa menyadari keadaannya dengan baik.
Tanah longsor menerjang Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu, 1 April. Selain puluhan rumah rusak, bencana ini mengakibatkan sejumlah orang tertimbun dan belum berhasil diselamatkan.
“Berdasarkan informasi yang kami himpun ada 27 orang yang tertimbun. Tapi ini masih simpang siur,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Sumani, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Baca juga: Menteri Khofifah Siapkan Perlindungan untuk Suku Mante Aceh
Sebelum tertimbun, menurut dia, puluhan warga itu sedang memanen jahe di lahan wilayah lereng perbukitan. Sebagian dari mereka tidak bisa menyemalatkan diri karena kondisi tanah labil setelah diguyur hujan sejak Jumat sore, 31 Maret 2017.
Berdasarkan informasi dari Whatsapp grup kebencanaan, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan tim reaksi cepat BNPB tengah melakukan perjalanan menuju lokasi bencana yang sulit jaringan komunikasi.
Baca juga: Bunga Jelitha Ibrani Terpilih Menjadi Puteri Indonesia 2017
Sebelum bencana itu terjadi, tanda-tanda tanah longsor sudah muncul beberapa waktu lalu. Pihak BPBD Ponorogo telah memperingatkan warga tentang bahaya tanah longsor. Untuk menjaga keselamatan, warga mengungsi ketika malam hari. Namun, saat warga kembali ke rumah pada pagi hari untuk melakukan aktivitas, longsor pun terjadi.
NOFIKA DIAN NUGROHO | ANTARA