Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Minta Internasional Usut Jaringan Pemberontak Rohingya

image-gnews
Pemimpin pemberontak Rohingya bersumpah untuk memerangi pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. ekantipur.com
Pemimpin pemberontak Rohingya bersumpah untuk memerangi pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. ekantipur.com
Iklan

TEMPO.CO, Yangon - Pemerintah Myanmar meminta bantuan internasional untuk menelusuri latar belakang kelompok pemberontak muslim Rohingya, Harakah al-Yaqin untuk mengetahui keterkaitannya dengan organisasi teroris dari Timur Tengah.

Permintaan itu disampaikan juru bicara pemimpin partai berkuasa NLD (Liga Nasional Demokrasi) Aung San Suu Kyi, Zaw Htay seperti dikutip dari Asia Corresponden, 1 April 2017.

Baca juga: Rohingya Angkat Senjata Hadapi Myanmar 

Pemimpin pemberontak muslim Rohingya menyatakan akan terus memerangi pasukan keamanan Myanmar hingga pemerintahan Aung San Suu Kyi, mengambil tindakan untuk melindungi Rohingya.

Dalam wawancara pertamanya oleh media independen, 31 Maret 2017,  Ata Ullah, pemimpin kelompok pemberontak Rohingya, membantah memiliki hubungan dengan kelompok teroris asing dan menyatakan perjuangannya difokuskan pada hak-hak Rohingya.

Baca juga: Myanmar Hukum Mati Pria Rohingya Pemimpin Penyerangan Polisi  

Ullah mengatakan lewat kelompok pimpinannya, Harakah al-Yaqin kini memilih berdiri dan angkat senjata melawan pemerintah Myanmar, yang telah berpuluh tahun menindas penduduk Rohingya.

“Jika tidak mendapatkan hak-hak kami, meski jutaaan bahkan harus mengorbankan seluruh warga Rohingya, kami akan terus berjuang melawan militer pemerintah yang kejam," kata Ullah melalui panggilan video dari sebuah lokasi yang dirahasiakan.

Harakah al-Yaqin mendalangi tiga serangan pada 9 Oktober 2016. Saat itu kelompok gerilyawan ini menyerang pos-pos perbatasan dekat Bangladesh, menewaskan sembilan polisi Myanmar.

Baca juga: PBB: Lebih dari Seribu Warga Rohingya Tewas Dibunuh Tentara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentara Myanmar kemudian melancarkan serangan balik. Rumah-rumah di desa-desa Rohingya diserbu dan dibakar. Ratusan orang tewas dalam aksi balasan itu, memicu gelombang besar pengungsi Rohingya ke Bangladesh.

Sebuah laporan PBB yang dikeluarkan bulan lalu mengatakan pasukan keamanan Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap Rohingya selama kampanye mereka melawan para pemberontak, yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Militer membantah tuduhan itu, mengatakan anggotanya terlibat dalam operasi kontra pemberontak yang sah sesuai aturan internasional.

Baca juga: Video Ini Rekam 4 Polisi Myanmar Pukuli Anak-anak Rohingya 

Lebih dari satu juta Muslim Rohingya hidup di negara bagian Rakhine, wilayah barat laut Myanmar. Namun hingga kini mereka tidak kunjung mendapat status kewarganegaraan serta akses ke layanan seperti kesehatan dan pekerjaan.

Ullah mulai melakukan pemberontakan sekembalinya ia ke Rakhine setelah selama beberapa tahun melakukan perjalanan ke Bangladesh dan Arab Saudi. Dia kemudian merekrut ratusan orang muda Rohingya untuk mengangkat senjata melawan pemerintah Myanmar.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara, Ata Ullah  mengatakan awalnya dia bersimpati dengan pemberontak, tetapi setelah kekerasan terbaru, mereka mulai menarik dukungannya.

Juru bicara Suu Kyi, Zaw Htay, telah mendesak masyarakat internasional untuk menelusuri latar belakang kelompok itu untuk mengetahui keterkaitan dengan jaringan organisasi teroris dari Timur Tengah.

ASIA CORRESPONDENT|KATHMANDU POST|YON DEMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

4 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

1 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

3 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

3 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

9 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi yang sekarang kosong terlihat di tepi danau Inya Yangon, 4 Juli 2009. REUTERS/Louis Charbonneau
Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu


Ridwan Kamil Kurator IKN Berikan Contoh Negara yang Gagal Memindahkan Ibu Kota

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ridwan Kamil saat meninjau proyek Tol IKN seksi 3A di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 1 November 2023. Tol IKN yang menghubungkan Balikpapan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan jarak 57 kilometer itu telah mencapai progres 55 persen. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ridwan Kamil Kurator IKN Berikan Contoh Negara yang Gagal Memindahkan Ibu Kota

Ridwan Kamil pernah ingatkan Jokowi, IKN harus layak huni dan manusiawi jangan sampai gagal seperti pemindahan ibu kota baru di beberapa negara.


Ditunjuk Jokowi Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Belajar dari Kegagalan Malaysia dan Myanmar

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Wakil Kepala Otorita IKN, dan Ridwan Kamil turut serta dalam obrolan pagi di tengah rindang pepohonan IKN tersebut. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ditunjuk Jokowi Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Belajar dari Kegagalan Malaysia dan Myanmar

Ridwan Kamil mengatakan bahwa IKN harus menjadi kota yang layak huni dan manusiawi, menghindari terulangnya kegagalan Malaysia dan Myanmar


Profil Myanmar, negara yang terletak paling utara di ASEAN

23 hari lalu

Myanmar/Unsplash
Profil Myanmar, negara yang terletak paling utara di ASEAN

Profil Myanmar yang merupakan negara kawasan Asia Tenggara yang terletak di utara sebagai anggota ASEAN.


Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

27 hari lalu

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk berbicara saat konferensi pers di Amman, Yordania 10 November 2023. REUTERS/Alaa Al Sukhni
Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.