Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPAI Desak Polres Depok Segera Temukan Terduga Pencabul Anak

image-gnews
Ilustrasi Pedofil. tumix.ru
Ilustrasi Pedofil. tumix.ru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mendesak polisi segera menangkap Hasan, terduga pencabul anak yang kabur dari Markas Kepolisian Resor Kota Depok. "Polisi harus segera mencarinya," kata Erlinda, Senin, 3 April 2017.

Menurut Erlinda, kaburnya Hasan yang dituduh sebagai pelaku cabul memperkuat tudingan itu. Apalagi, Hasan kabur setelah diserahkan keluarga korban atas tuduhan pencabulan terhadap anak berusia enam tahun.

Baca:
Warga Tapos Depok Was-was Dengar Tahanan Kasus Pedofilia Kabur

Namun, kata Erlinda, semua pihak harus tetap menghargai keputusan polisi yang menjadikan Hasan sebagai saksi. "Tapi, kalau ditahan dan kabur berarti ada dugaan dia pelakunya." Apalagi, Hasan sudah mengakui perbuatannya saat diinterogasi penduduk.

Polisi harus cepat bertindak untuk mengungkap kasus itu. Kaburnya Hasan pun harus dilihat penyebabnya, akibat kelalaian atau tidak. Seharusnya, kata Erlinda, polisi bisa lebih memperkuat dan memaksimalkan pengawasan. "Mungkin itu terjadi bukan karena lemahnya pengawasan. Tapi, karena statusnya dijadikan sebagai saksi, yang belum diperlakukan seperti tersangka."

Bibi korban, Restiani, 29 tahun, mengatakan informasi Hasan kabur dari Polresta Depok, diketahui warga sekampung Senin sore pekan lalu, 26 Maret 2017. Kabar itu sontak membikin warga waswas dan panik. "Sebab, Hasan pelaku pencabulan telah kami serahkan ke kantor polisi."

Baca juga:
Mulai Hari Ini Naik Angkot KWK Gratis ke Halte Transjakarta  
Commuter Line Tanah Abang- Rangkasbitung Pangkas Waktu Tempuh 

Awal tindakan bejat Hasan terungkap dari pengakuan keponakanya berinisial S. Pada Ahad pekan lalu, 25 Maret 2017. Korban bertanya hal yang tidak wajar kepada neneknya, Nurbaiti, 55 tahun. "S bertanya kalau itunya (menunjuk kelamin) sudah berdarah berarti tidak perawan, ya?" kata Restiani, meniru ucapan korban.

Sontak, pertanyaan yang dilontarkan S, membuat keluarga terperanjat. Keluarga heran dengan pertanyaan S yang usianya masih sangat muda. Akhirnya, keluarga bertanya baik-baik kepada S, apa yang sebenarnya terjadi pada anak itu.

Awalnya, S tidak mau mengungkapkan tindakan Hasan, yang dilakukan terhadapnya. Namun, keluarga mencari cara untuk menggali keterangan dari anak itu. "Saya janjikan membelikan es krim agar S mau menjelaskan. Dan akhirnya mau terus terang," ucapnya.

Menurut S, dia dibawa ke kawasan Banjaran Pucung dua pekan lalu, oleh Hasan. Banjaran Pucung berjarak sekitar satu kilometer, dari rumah korban. Saat itu, Hasan mengajak korban naik motor dengan dalih meminta ditemani untuk membeli bensin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak:
Sumarsono: Integrasi dengan Transjakarta Untungkan Angkot KWK
Wika Optimistis Simpang Susun Semanggi Arah Grogol Selesai April

Selain S, pelaku juga mengajak F, teman yang bermain dengan korban. Namun, Hasan hanya mencabuli S. F adalah anak temannya Hasan. "Korban mengaku diajak ke kamar mandi di Banjaran Pucung, dan temannya diminta menjaga motornya dengan alasan mau beli bensin," ujarnya. Hasan memasukan kemaluan dan jarinya ke korban.

Di kamar mandi, Hasan menggerayangi tubuh korbannya. Puas dengan tindakan busuknya, Hasan membawa pulang kedua anak itu ke rumahnya.

Setelah mendapatkan mengakuan dari korban, keluarga mendatangi rumah pelaku di RT2 RW2 Kelurahan Tapos. Hasan dibawa baik-baik ke rumah nenek korban bersama Ketua RT tempat dia tinggal, untuk diinterogasi. Saat itu, S mengajak perempuan paruh baya itu bersamanya, untuk ke rumah korban.

Saat diinterogasi di rumah nenek korban, pelaku masih berkelit telah mencabuli S. Namun, setelah didudukan bersama pelaku dan seluruh warga, akhirnya S mengakui perbuatannya. "S mengaku sayang kepada anak-anak."

Warga geram. Beruntung, Hasan segera dilarikan ke Polresta Depok.
Namun, bukannya insyaf, pelaku malah kabur dari Polresta Depok.
"Kami berharap pelaku segera tertangkap. Mungkin saja ada pelaku lain. Sebab, dia bilang suka sama anak-anak, dan ada pengakuan anak lain yang telah menjadi korbannya."

Keluarga korban kecewa terhadap polisi. “Apalagi kami sendiri yang menyerahkan pelaku," ujar Restiani.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

9 hari lalu

Ketua DPC PKS Kota Depok Imam Budi Hartono mendampingi bacaleg mendaftar ke Kantor Sekretariat KPU Depok di Jalan Margonda No. 379, Kecamatan Beji, Depok, Senin, 8 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.


Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

43 hari lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.


Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 yang masih bertahan di gedung sekolah lama di Jalan Margonda Km 4,5 Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Rabu, 3 Januari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.


Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

25 Desember 2023

Suasana saat peresmian Depok Open Space depan balai kota, Jalan Margonda Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Sabtu malam, 23 Desember 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

Warga Kota Depok dipersilakan memanfaatkan Depok Open Space jika ingin membuat pertunjukan di sana tanpa dipungut biaya


PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

17 November 2023

Suasana lomba cipta menu untuk Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan lokal di Kediri, Jawa Timur. (ANTARA/HO Dinas Kominfo Kota Kediri)
PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk lebih menekan angka stunting di Kota Depok ramai diperbincangkan


Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

5 Oktober 2023

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

Bus yang ditumpangi siswa SMP Negeri 3 Depok dikabarkan mengalami kecelakaan di Tol Cipali


Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

4 Oktober 2023

Suasana saat Salat Istisqa yang digelar di Lapangan Balaikota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

Pemerintah Kota Depok menggelar salat minta hujan atau Salat Istisqa di Lapangan Balai Kota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023.


PKS Prioritaskan Usung Kader Internal untuk Cawalkot Depok

27 Agustus 2023

Presiden PKS Ahmad Syaikhu (tengah) saat menghadiri acara konsolidasi partainya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 18 Agustus 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
PKS Prioritaskan Usung Kader Internal untuk Cawalkot Depok

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah membuat petunjuk pelaksanaan soal pemilihan kepala daerah 2024.


Kota Depok Jadi Wilayah dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia Pagi Ini

27 Agustus 2023

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Kota Depok Jadi Wilayah dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia Pagi Ini

Polusi udara di Kota Depok sempat masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat.


Bikin Takut Warga Sekitar, Tangki Air Raksasa PDAM Depok Berdiri untuk Alasan Ini

19 Agustus 2023

Penampakan water tank PDAM Tirta Asasta Depok berkapasitas 10 juta liter yang ditolak warga di Jalan Janger Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Ahad, 9 April 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bikin Takut Warga Sekitar, Tangki Air Raksasa PDAM Depok Berdiri untuk Alasan Ini

Direktur Operasional PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) Dirman mengungkap alasan pembangunan tangki air kapasitas 10 juta liter di Jalan Janger.