TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik melaporkan, jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang diberangkatkan sepanjang Februari 2017 mencapai 27,3 juta orang. Angka tersebut turun 11,65 persen dibandingkan keberangkatan di Januari sebesar 30,9 juta penumpang.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, penurunan jumlah penumpang tersebut dipengaruhi perbedaan jumlah hari antara Januari yang memiliki jumlah 31 hari, dan Februari hanya 28 hari.
"Perbedaan tiga hari itu jumlahnya lumayan signifikan. Penumpang KRL Jabodetabek saja rata-rata dalam tiga hari mencapai 2,4 juta," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 3 April 2017.
Baca : Gula Mahal, Menteri Enggartiasto Ancam Cabut Izin Importir Nakal
Ia menambahkan, kontribusi penumpang kereta api masih didominasi oleh pelanggan yang berasal dari Jakarta dsn sekitarnya yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 21,7 juta orang atau 79,52 persen dari total penumpang kereta api. Jumlah tersebut turun 10,10 persen dari Januari sebesar 24,18 juta.
Sedangkan untuk penumpang non Jabodetabek pada Februari mencapai 5,09 juta orang. Angka tersebut mengalami penurunan 17,48 persen dari jumlah penumpang di Januari sebesar 6,17 juta penumpang. Adapun untuk wilayah Sumatera, jumlah penumpang juga turun 14,41 persen dari 590 ribu orang menjadi 505 ribu orang.
Baca : Dua Direksi Baru PT PAL Indonesia Resmi Diangkat
Suhariyanto menambahkan meski terjadi penurunan pada Februari lalu, namun secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari-Februari 2017 mencapai 58,3 juta orang atau naik 6,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 54,86 juta orang.
"Kenaikan penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera, masing-masing 5,66 persen, 7,56 persen dan 18,38 persen," ucap dia.
DESTRIANITA