Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kubu Berseteru Keraton Solo Gelar Perundingan, Polisi Jaga Ketat

image-gnews
Petugas kepolisian melakukan penjagaan saat berlangsung proses mediasi penyelesaian konflik internal antara Lembaga Dewan Adat dan pihak Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, di Keraton Kasunanan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2017). Mediasi dilakukan sebagai upaya penyelesaian konflik internal. ANTARA
Petugas kepolisian melakukan penjagaan saat berlangsung proses mediasi penyelesaian konflik internal antara Lembaga Dewan Adat dan pihak Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, di Keraton Kasunanan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2017). Mediasi dilakukan sebagai upaya penyelesaian konflik internal. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Solo-Dua kubu di Keraton Kasunanan Surakarta yang selama ini berseteru akhirnya bersedia berunding, Selasa 4 April 2017. Perundingan digelar di Pusat Pendidikan Topografi (Pusdiktop) TNI Angkatan Darat yang berada di kompleks keraton.

Perundingan digelar untuk mencapai perdamaian, terutama menjelang upacara adat Tingalan Jumenengan. "Perwakilan dari Paku Buwana (PB) XIII dan Dewan Adat hadir," kata salah satu adik PB XIII, GPH Suryo Wicaksono.

Kubu PB XIII diwakili oleh KGPH Benowo dan PA Tedjowulan. Sedangkan kubu Dewan Adat diwakili oleh KGPH Puger. Lokasi perundingan dijaga ketat oleh polisi.

Baca: Konflik Keraton Solo Makin Memanas, Dewan Adat Diadukan ke Polisi

Bagian lain di kawasan Keraton Surakarta juga mendapat penjagaan cukup ketat. Sebuah kendaraan taktis Barracuda terlihat terparkir di depan keraton.

Menurut Suryo, kubu PB XIII semula ingin langsung masuk ke kompleks keraton dari kediaman PB XIII di Sasana Putra. "Selama ini mereka tidak bisa masuk lantaran akses ditutup pagar," katanya.

Pagar tersebut akhirnya dijebol pada Ahad kemarin. "Namun rencana untuk masuk akhirnya dibatalkan," kata Suryo. Sebab, kubu PB XIII tidak ingin memperkeruh suasana.

Simak: Pagar Dibongkar, Konflik Keraton Surakarta Kembali Memanas

Kubu Dewan Adat, menurutnya, justru menawarkan untuk masuk dan berunding di Sasana Kasentanan. "Namun kubu PB XIII menganggap lokasi itu tidak representatif," ujar Suryo.

Menurutnya, perundingan itu bertujuan untuk mengupayakan perdamaian dalam keraton. "Terutama untuk kelancaran upacara adat Tingalan Jumenengan yang akan digelar pada 22 April ini," ucap dia.

Tingalan Jumenengan merupakan upacara ulang tahun bertahtanya raja. Menurut Suryo, PB XIII tidak bisa hadir dalam acara itu selama beberapa tahun terakhir. "Karena akses dari kediaman raja ke Sasana Sewaka tertutup," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lihat: Paku Buwana XIII Digugat Anak dan Keponakannya Rp 2,1 Miliar

Apalagi, saat ini semua kunci bangunan dalam keraton dikuasai oleh pihak Dewan Adat. Dalam perundingan, kubu PB XIII akan meminta kunci itu untuk penyelenggaraan Tingalan Jumenengan. "Termasuk kunci Sasana Sewaka yang menjadi tempat singgasana raja," katanya.

Dalam perundingan tersebut, KGPH Puger sempat keluar dari Pusdiktop menuju keraton. Dia terlihat didampingi oleh Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Ajun Komisaris Besar Andy Rifai. Hanya saja, dia enggan berkomentar dan langsung masuk ke dalam keraton.

Konflik internal keluarga kerajaan itu memanas selama beberapa hari terakhir. Konflik memanas saat PB XIII membentuk sebuah tim untuk mempersiapkan upacara adat Tingalan Jumenengan. Kubu Dewan Adat menggugat pembentukan tim itu ke pengadilan.

Baca juga: Paku Buwono XIII Tak Hadir, Sidang Gugatan Putrinya Ditunda

Perseteruan keluarga itu bermula saat Paku Buwana XII wafat tanpa menunjuk permaisuri maupun putra mahkota pada 2004. Dua anaknya, Hangabehi dan Tedjowulan, sama-sama mengklaim sebagai pewaris tahta dengan bergelar Paku Buwana XIII.

Keluarga dan kerabat keraton terpecah menjadi dua kubu. Hangabehi bertahta di dalam keraton, sedangkan Tedjowulan memilih bertahta di daerah Badran, Kottabarat.

Belakangan, raja kembar itu rujuk setelah Tedjowulan akhirnya melepas gelarnya dan mengakui Hangabehi sebagai Paku Buwana XIII. Namun, kelompok pendukung Hangabehi menolak rekonsiliasi itu. Beberapa tahun belakangan, kelompok yang menamakan diri sebagai Dewan Adat itu justru sering berkonflik dengan Hangabehi maupun Tedjowulan.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

28 hari lalu

Abdi dalem dan kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat mengikuti Kirab Malam Selikuran untuk menyambut Lailatul Qadar, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam, 25 Mei 2019. ANTARA/Mohammad Ayudha
Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

Malam Selikuran di Solo diadakan setiap malam ke-21 Ramadan oleh Keraton Surakarta menyambut malam lailatul qadar. Begini prosesinya.


Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

38 hari lalu

Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat 9 September 2022 Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.


Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

6 Februari 2024

Raja Keraton Surakarta Paku Buwono (PB) XIII (duduk di kursi roda) menghadiri rangkaian acara Tingalandalem Jumenengan ke-20 atau peringatan kenaikan tahta Raja Keraton Surakarta, Selasa, 6 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

Acara kenaikan tahta Raja Keraton Surakarta dihadiri 300 undangan termasuk pimpinan trah Mataram Islam


Gibran Akui Punya PR 2 Proyek Belum Tuntas di Pengujung 2023

20 Desember 2023

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka usai santap siang di gerai bakso milik Bara Ilham Bakti Perkasa atau lebih dikenal Tanboy Kun di Jalan Komjen M. Yasin atau Akses UI Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Gibran Akui Punya PR 2 Proyek Belum Tuntas di Pengujung 2023

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui mendekati pengujung tahun 2023 ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan.


7 Destinasi Wisata di Solo untuk Liburan Akhir Tahun

4 Desember 2023

Ketua DPR RI, Puan Maharani berkunjung ke Solo Safari didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan putrinya, Pinka Hapsari (duduk di sebelah Puan), Ahad, 28 Mei 2023. TEMPO/Septhia Ryanthie
7 Destinasi Wisata di Solo untuk Liburan Akhir Tahun

Liburan akhir tahun semakin dekat, berikut 7 destinasi wisata di Solo yang menarik dikunjungi.


Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Para anggota HDCI Kota Surakarta touring ke Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, baru-baru ini. FOTO: Istimewa
Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.


Transformasi Digital, Keraton Surakarta Luncurkan Website Resmi Museum

27 September 2023

Suasana Keraton Surakarta, Rabu, 27 September 2023. (TEMPO/Septhia Ryanthie)
Transformasi Digital, Keraton Surakarta Luncurkan Website Resmi Museum

Website Museum Keraton Surakarta menyediakan akses informasi beragam pengetahuan dan budaya yang mudah diakses masyarakat.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


Makna Pakaian Adat yang Dikenakan Jokowi, Keraton Surakarta: Pemakainya Komandan Tertinggi

17 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenakan baju daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng saat mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Makna Pakaian Adat yang Dikenakan Jokowi, Keraton Surakarta: Pemakainya Komandan Tertinggi

Gusti Moeng mengatakan, sebelumnya sudah ada konsultasi dengan pihak Keraton Surakarta saat Presiden Jokowi ingin mengenakan pakaian adat itu.


Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Protes ke Gibran, Merasa Tak Dilibatkan Revitalisasi

1 Agustus 2023

Desain untuk proyek revitalisasi Keraton Surakarta. Proyek itu akan dimulai bulan September 2023 ini. Foto: Istimewa
Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Protes ke Gibran, Merasa Tak Dilibatkan Revitalisasi

Gibran berharap semua pihak, baik Keraton Surakarta maupun LDA, bisa satu visi dan misi dengan program Pemerintah Kota Solo dalam merevitalisasi.